Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Sejumlah anak pantai melepasliarkan 200 ekor tukik di pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 31 anak pantai itu adalah anggota Beach Boys Challenge. Mereka menyebut diri Anak Pantai Membawa Perubahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan membawa mangkuk, mereka melepaskan tukik yang berusia enam bulan. Saat dilepaskan di alam, tukik-tukik itu tampak seolah mengamati lingkungannya untuk diingat kembali jika kelak hendak bertelur. Biasanya, aksi pelepasan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan di pantai Senggigi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"'Tidak sedikit wisatawan yang mengatakan kami baik karena memperlakukan penyu dengan hati-hati," kata Ketua Beach Boy Challenge (BBC) Sariman, 46 tahun, kepada Tempo, Senin siang, 1 November 2021. Sehari-hari, anggota BBC ini bekerja sebagai penyedia jasa penyewaan perahu dan pemandu wisata di Lombok Barat.
Beach Boy Challenge menangkarkan penyu selama 18 bulan terakhir dan melepaskannya setelah berusia enam bulan. Menurut Sariman, upaya penyelamatan tukik ini sekaligus menjadi wisata edukasi bagi wisatawan. Sebab, menurut dia, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana daur hidup tukik.
Anggota Beach Boys Challenge melepasliarkan ratusan ekor tukik di Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu, 31 Oktober 2021. Dok. BBC
Sariman yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah, ini bekerja sebagai pemandu wisata Kotasi Tour and Travel di Senggigi sejak 1991. Menurut dia, sepanjang Februari sampai Juni ditemukan sebanyak 5.000 butir telur penyu di kawasan Senggigi. Jenisnya beragam, ada telur Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Lekang (Lepidochelysolivaceae), dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate).
Dulu, penduduk sekitar mengambil telur-telur penyu tersebut kemudian dijual ke pasar. "Kalau cara itu dibiarkan, maka penyu akan punah dan tidak ada penyu lagi yang datang ke Senggigi," ujarnya. Dari situ, Sariman bersama teman-temannya membuat penangkaran di dekat dermaga pelabuhan Senggigi.
Di sana terdapat dua boks pemeliharaan tukik ukuran 3 x 1,3 meter. Masing-masing tempat menampung 200-an ekor tukik. Untuk menghidupi tukik-tukik tersebut, setiap harinya tim BBC membutuhkan ikan pencaran dan ikan tongkol atau rumput laut seharga Rp 130 ribu.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat (NTB), Joko Iswanto mengatakan, enam dari tujuh jenis penyu di dunia ada di Indonesia. Enam jenis penyu itu adalah Penyu Hijau, Penyu Lekang, Penyu Sisik, Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae), Penyu Pipih (Natattor depressus), dan Penyu Tempayan (Caretta caretta). "Hampir semua jenis penyu ditemukan di Nusa Tenggara Barat," katanya.
Baca juga:
Penyu Mati Karena Pemburu dan Kantong Plastik di Malang Selatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.