Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Baim Wong mengaku kepada Aa Gym bahwa ada satu masa yang membuat dirinya selalu ingat kematian hingga hari ini. Suami Paula Verhoeven itu secara terus terang mengatakan masa lalunya yang kurang baik. Nasihat dari orang tuanya pun tak dihiraukan pada saat itu, sampai akhirnya Baim membaca tulisan yang membukakan mata hatinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya baca buku, barulah saya sadar ketika dibilang tujuan hidup itu adalah kita semuanya itu titipan, anak, ibu, harta, ibu, orang tua semua titipan, Yang ada cuma kita dan amal ibadah. Di situ saya takut langsung mati. Saya setiap hari mikir, besok saya mati aja pokoknya," kata Baim di kanal YouTube AaGym Official pada Senin, 15 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika mendengarkan kesaksian dari Baim, Aa Gym pun salut dengan ayah satu anak itu karena tidak banyak orang yang selalu mengingat kematian. "Wah ini keren ini. Ini cerita ya mumpung nyebut mati. Jadi memang ciri orang yang cerdas atau yang disebut akyas jangan lihat IQ dan gelarnya tapi orang cerdas itu cirinya dua, banyak ingat mati dan sibuk mempersiapkan untuk kehidupan sesudah mati," kata Aa Gym.
Aa Gym menyarankan kepada Baim untuk membicarakan kematian ini juga kepada istri dan anaknya. "Tidak horor karena bisa terjadi kapan pun juga," kata Aa Gym.
Setiap mengingat kematian, Baim yakin dengan dosa yang dimilikinya saat ini pasti ia akan masuk neraka. Sehingga Baim seringkali sengaja memperpanjang durasi shalatnya.
"Dengan sendirinya saya sujudnya lamain, bacaannya juga lamain," kata Baim. Ditambah lagi Baim sudah banyak kehilangan sahabat-sahabatnya secara mendadak membuatnya semakin takut.Aa Gym. Instagram/@aagym
Aa Gym kemudian menanyakan persiapan Baim ketika waktunya tiba. "Udah punya kain kafan belum?" kata Aa Gym. Baim mengatakan kalau dirinya belum memiliki kain kafan. Aa Gym akhirnya menyarankan Baim untuk segera membeli kain kafan beserta batu nisan sebagai persiapan kematiannya.
"Sekarang diukur habis ini, cari yang ahlinya, ukur kain kafannya lalu siapin semua perlengkapannya, bungkus yang bagus, simpan di lemari. Kalau perlu batu nisannya juga, beli, kasih nama, gak usah dikasih tanggal nanti horor ya. Itu lumayan untuk membuat kita 'Oh cuma ini yang nanti saya bawa pulang'," kata Aa Gym.
Setelah mendengarkan curhatan Baim, Aa Gym merasa senang bisa berbagi dan saling mengingatkan bahwa semua yang ada di dunia ini hanyalah sementara dan saat mati, setiap orang tidak membawa harta duniawinya. "Aa senang sekali dengan obrolan ini bahwa memang popularitas itu adalah ujian dan ujian yang lebih berat dan ingat mati itu adalah nasihat yang paling top," kata Aa Gym.
MARVELA