Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Belajar Masak dari Chef Dunia Lulusan Pondok Pesantren Gontor di Gunung Rinjani

Chef lulusan Hillerd Tekniske Skole Kobenhavn, Denmark, yang juga alumnus Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur berbagi ilmu masak di Lombok.

17 Mei 2021 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram - Seorang chef lulusan Hillerød Tekniske Skole Kobenhavn, Denmark, terjebak lockdown di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Namanya Ahmad Furqan Noor alias Ronny H Fauzan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ronny lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 53 tahun lalu. Dia seorang alumnus Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur. Seusai mondok, dia belajar dan tinggal di Denmark hingga menikah dengan Marianne Thomsen. Mereka dikaruniai dua anak, Adinda Irene Noor, 23, dan Ananda Sofie Noor, 20 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Lombok, Ronny punya dua homestay yang dia bangun di tahun 1990-an. Homestay itu adalah Hati Suci Homestay yang berdiri pada 1990 di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dan Balelangga Bed and Breakfast yang dibangun pada 1996 di atas lahan seluas 2.700 meter persegi. Dua penginapan itu adalah perintis usaha pariwisata di Desa Sapit, Kecamatan Suela, 69 kilometer arah timur Kota Mataram. Desa Sapit adalah salah satu desa tertua di Lombok. Letaknya di kaki Gunung Rinjani sebelah tenggara.

Hommy kebab/Shawarma buatan Chef Ahmad Furqan Noor alias Ronny H Fauzan. Dok. Balelangga

"Kami tak bisa balik ke Denmark karena lockdown," kata Ronny kepada Tempo. Untuk mengisi waktu, selama enam bulan terakhir, Ronny membuka pelatihan memasak bagi wisatawan perorangan, lembaga, maupun sekolah yang sedang outbond di kaki Gunung Rinjani. Dari ketinggian 697 meter di atas permukaan laut, Ronny mengajarkan berbagai ilmu kuliner yang dia peroleh di sekolah.

Ada 20 varian kopi arabika, liberica, termasuk kopi robusta asal Sapit. Ronny membuat sirup karamel sebagai bahan pemanis untuk jus, smoothies, milkshake, kue, roti, kopi blend, ice coffee, dan lainnya. "Sirup karamel ini tanpa bahan sari manis," katanya.

Selama 26 tahun tinggal di Denmark, Ronny belajar dan mempraktikkan cara membuat aneka makanan. Di antaranya, meatball saus tomat non-MSG, roti tawar non-shortening, homemade tortilla, roti pita kebab/Shawarma, pannacotta non-gelatin, kue mandarin non-ovalet, dan sebagainya.

Pannacotta Saus Strawberry Non-Gelatin buatan Chef Ahmad Furqan Noor alias Ronny H Fauzan. Dok. Balelangga

Seorang peserta pelatihan memasak dikenakan biaya Rp 1,75 juta sehari untuk belajar teori dan praktik dengan porsi masing-masing 15 dan 85 persen. Peserta tak perlu repot belanja bahan karena semua sudah tersedia. Jika pelatihan memasak dilakukan secara berkelompok, misalkan lima orang, maka biayanya Rp 5 - 6,5 juta perhari.

Ronny pernah mengajar di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, hingga ke pondok alumnus Pondok Pesantren Gontor yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara. Di antaranya Pondok Pesantren Arafah Kerinci, Pondok Pesantren Manahijussadat di Pandeglang, Pondok Pesantren Ar-Rohmah Walantaka, Pondok Pesantren Ar-Rohmah Tembung Sumatera Utara, Pndok Pesantren Darul Arafah Lau Bekeri Sumatera Utara, Pondok Pesantren Nurul Haramain Lombok, Pondok Pesantren Al Hasyimiah Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.

Hommy Roti Non-Shortening buatan Chef Ahmad Furqan Noor alias Ronny H Fauzan. Dok. Balelangga

Selain mengikuti pelatihan memasak dari Chef Ronny, wisatawan di Hati Suci Homestay dan Balelangga Bed and Breakfast juga dapat menikmati pemandangan matahari terbit di atas perairan Selat Alas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus