Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hawa sejuk dan dingin menyambut para pengunjung yang datang ke Temanggung, Jawa Tengah. Temanggung memiliki beragam wisata alam yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya, Curug Titang. Gemericik air dan kesegarannya mampu memanjakan setiap pengunjung yang datang ke Curug Titang untuk berlibur.
Cara Menuju ke Curug Titang, Temanggung
Sesuai namanya, Curug Titang berada di Dusun Titang, Desa Nampirejo, Temanggung, Jawa Tengah. Pengunjung yang ingin berwisata ke Curug Titang, bisa datang menggunakan kendaraan bermotor atau mobil pribadi. Sebab, belum ada kendaraan umum yang melalui lokasi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, pengunjung tidak perlu khawatir lantaran kondisi jalan menuju Curug Titang sudah bagus. Terlihat dari kualitas aspal mulus dan tidak ada jalan berlubang menuju objek wisata di Temanggung tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati hamparan perkebunan kopi dan udara sejuk saat melalui setiap jalan menuju Curug Titang. Selain itu, pengunjung juga tidak perlu takut tersesat karena ada petunjuk jalan yang dipasang untuk memudahkan orang dalam mencari lokasi Curug Titang.
Curug Titang di Kota Temanggung. Tempo/Arimbihp
Keunikan Curug Titang
Sebelum sampai di Curug Titang, pengunjung perlu melewati 202 anak tangga yang sudah dilengkapi pegangan dan tidak curam, sehingga aman untuk anak-anak maupun orang dewasa. Sesampainya di Curug Titang, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan beningnya air yang jatuh ke kolam setinggi 20 meter.
Air terjun ini memiliki karakteristik sebagai air terjun tunggal dan tidak ditemukan air terjun lain di dekatnya. Jika cuaca sedang bagus, area ini kerap digunakan untuk berenang oleh para pengunjung yang datang, terutama anak-anak.
Kasi Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Arbai Muchamad mengatakan, wisata Curug Titang dan Pasar Wisata Curug Titang sepenuhnya dikelola oleh Desa Nampirejo, karena ada di wilayah desa. Meski demikian, pemerintah daerah bisa memberikan bantuan keuangan melalui kepala desa. "Tidak ada Harga Tiket Masuk (HTM) untuk datang ke tempat ini, namun pengelolaan kebersihan, dan operasional dikelola warga desa," ujarnya.