Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Surabaya yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan memiliki banyak jejak sejarah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan. Salah satu tempat bersejarah itu adalah Kota Lama. Kawasan Kota Lama Surabaya beberapa waktu lalu selesai direvitalisasi oleh pemerintah kota setempat. Kawasan itu kini terbagi menjadi empat zona, yaitu zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu, yang dahulu kawasan ini menjadi pusat perekonomian.
Berikut rekomendasi spot wisata menarik di kawasan Kota Lama Surabaya, khususnya zona Eropa yang dapat dikunjungi saat berlibur ke Surabaya.
1. Wisata Toerwagen Kota Lama Surabaya
Untuk berkeliling zona Eropa di kawasan Kota Lama Surabaya, ada baiknya pengunjung menyewa wisata tur Toerwagen atau wisata mengelilingi Kota Lama dengan mobil listrik khusus yang telah disediakan pemerintah setempat. Dengan harga sewa Toerwagen sebesar Rp20 ribu per orang, pengunjung dapat mengelilingi kawasan Kota Lama Surabaya yang luas dalam waktu singkat, mulai dari Jembatan Merah, Gedung Internatio, dan spot wisata menarik lainnya. Nantinya, akan ada seorang pemandu wisata yang membantu pengunjung saat menjelajahi kawasan Kota Lama.
Fasilitas mobil listrik Toerwagen di kawasan Kota Lama Surabaya, Jawa Timur. ANTARA/Vinny Shoffa Salma/am.
Selain Toerwagen, pengunjung juga dapat memilih sejumlah kendaraan wisata alternatif yang telah disediakan untuk menjelajahi Kota Lama Surabaya, mulai dari sepeda kuno, becak, hingga mobil Jeep.
2. Pabrik Limun dan Sirup Telasih Siropen
Pabrik Limun dan Sirup Telasih Siropen telah ada sejak 1923. Pabrik ini menempatkan diri sebagai pabrik sirup pertama di Indonesia. Awalnya, pabrik ini dibangun oleh seorang pengusaha Belanda bernama JC van Dronggelen. Sirup di pabrik Siropen hanya menggunakan gula pasir murni tanpa pemanis buatan, sehingga menghasilkan rasa manis alami yang khas.
Pengunjung dapat mencicipi rasa sirup dari pabrik Siropen di Kota Lama Surabaya itu, baik dalam bentuk sirup botolan maupun minuman sirup yang telah diracik dalam bentuk gelas. Untuk satu botol sirup Siropen, dibanderol sebesar Rp35 ribu, sedangkan minuman sirup dalam gelas dijual mulai dari Rp7 ribu.
Ada ragam varian rasa sirup yang tersedia di Pabrik Siropen, antara lain mawar, frambosen, leci, melon, arbein, dan lainnya. Sayangnya, pengunjung belum diperbolehkan untuk melihat proses pembuatan sirup di dalam pabrik dan hanya boleh berkunjung di bagian depan Toko Siropen.
3. Pos Bloc Surabaya
Seperti Pos Bloc Jakarta, gedung Pos Bloc Surabaya juga dikenal dengan sejarahnya sebagai tempat Presiden Pertama RI Sukarno bersekolah di Hogere Burgerschool (HBS). Terletak di Jalan Kebon Rojo, Kecamatan Krembangan, Pos Bloc Surabaya adalah ruang kreatif yang akan datang di jantung Kota Surabaya, yang menghubungkan seni dan budaya dengan masyarakat melalui pendidikan, partisipasi, dan pengembangan ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Pos Bloc berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pelaku kreatif lokal untuk berkolaborasi dan menawarkan beragam aktivitas artistik. Di sini, masyarakat dapat berkunjung secara gratis untuk menikmati sejumlah pameran yang dihadirkan oleh pengelola setempat, salah satunya pameran memorial mantan presiden pertama RI Soekarno.
Pertempuran Surabaya selama tiga hari terjadi di sekitar Jembatan Merah. Inggris butuh waktu 21 hari untuk menguasai Surabaya. Foto: @itdhamayanti
4. Jembatan Merah
Jembatan Merah yang dibangun sejak 1809 saat era Gubernur Jenderal Daendels menjadi saksi perjuangan warga Surabaya dalam melawan penjajah di era kolonialisme. Jembatan ini menghubungkan wilayah timur Sungai Kalimas (kawasan Pecinan dan Arab) dengan wilayah barat sungai (wilayah Eropa) dan menjadi salah satu pusat area bisnis di Surabaya.
Kini, Jembatan Merah menjadi salah satu spot wisata menarik yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Dari jembatan ini, pengunjung bisa memotret keindahan gedung-gedung yang ada di sekitarnya sekaligus menikmati matahari terbenam saat sore hari.
5. Gedung Internatio
Tidak jauh dari Jembatan Merah, terdapat satu gedung bersejarah bernama Gedung Internatio. Gedung ini dahulu digunakan sebagai kantor Internationale Crediet-en Handels-Vereeniging "Rotterdam". Menurut sejarah, gedung tersebut merupakan saksi bisu dari peristiwa 10 November 1945 saat warga Indonesia melawan tentara penjajah dan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby.
Kini, Gedung Internacio Surabaya dapat dikunjungi oleh pengunjung secara gratis. Bangunan bertingkat tiga tersebut juga bisa digunakan untuk pertemuan atau acara lainnya.
Pilihan Editor: Jembatan Merah Surabaya Diusulkan Jadi Kawasan Wisata Cagar Budaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini