Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Gunung Paektu Korea Utara Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark

Gunung Paektu, puncak tertinggi di semenanjung Korea, dipercaya sebagai tempat kelahiran Dangun, pendiri kerajaan Korea pertama.

16 April 2025 | 15.03 WIB

Gunung Paektu di Korea Utara. Wikipedia
Perbesar
Gunung Paektu di Korea Utara. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Paektu di sisi Korea Utara ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Dewan eksekutif UNESCO menyatakan hal tersebut setelah meninjau kandidat termasuk gunung tertinggi di Semenanjung Korea sejak 2 April 2025. Ini merupakan pertama kalinya waduk alami yang terletak di Korea Utara diberi sebutan geopark global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gunung Paektu yang tingginya 2.750 meter di atas permukaan laut merupakan stratovolcano aktif di perbatasan Korea Utara-Cina. Dewan eksekutif mengatakan Gunung Paektu dicirikan oleh bentang alam megah yang terbentuk oleh letusan gunung berapi dan bentuk lahan glasial yang berkembang dengan baik, termasuk lembah-lembah yang dibentuk oleh erosi glasial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

UNESCO mencatat bahwa letusan milenium yang terjadi di Gunung Paektu pada tahun 946 M merupakan salah satu letusan gunung berapi paling kuat dalam catatan sejarah. Warisan gunung berapi, lembah yang terkikis gletser, dan dataran berbatu dianggap sebagai fitur utama yang berkontribusi terhadap signifikansi globalnya.

Bagian gunung yang sama di Cina telah didaftarkan sebagai geopark global dengan nama Gunung Changbaishan pada Maret tahun lalu. Korea Utara telah mendaftar untuk penunjukan tersebut setahun lebih awal dari Tiongkok pada tahun 2019, tetapi peninjauannya dilaporkan tertunda karena para ahli tidak dapat mengunjungi daerah tersebut akibat pandemi Covid-19.

Legenda Pendiri Kerajaan Korea Utara

Dilansir dari NK News, gunung ini dianggap suci memiliki makna khusus di Korea Utara. Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un yang merupakan pemimpin pertama negara itu, menjadikan gunung itu sebagai basis kampanye gerilya anti-Jepang. Ia bersembunyi di gunung tersebut selama perang. Lalu, Kim Jong Il, putranya dan pemimpin kedua negara itu, diklaim lahir di gunung itu, meski banyak yang percaya bahwa Kim Jong Il lahir di Rusia. 

Gunung Paektu juga dianggap sebagai tempat kelahiran Dangun, pendiri kerajaan pertama Korea menurut mitos. Menurut keia.org, dalam legenda diceritakan bahwa di gua-gua Gunung Paektu, seekor beruang dan seekor harimau diperintahkan oleh seorang pangeran dewa untuk bertahan hidup selama 100 hari hanya dengan bawang putih dan tanaman mugwort untuk memenuhi keinginan mereka menjadi manusia. Hanya beruang yang berhasil, dan berubah menjadi Ungnyeo, seorang perempuan yang akhirnya menikahi pangeran dewa dan melahirkan Dangun. Kisah ini telah ditafsirkan berulang kali sepanjang sejarah untuk memenuhi berbagai kebutuhan politik dan ideologis, tapi versi tersebut yang paling banyak dipercaya. 

Di tengah pemulihan hubungan antar-Korea pada 2018, pemimpin Korea Utara dan Selatan Kim Jong Un dan Moon Jae-in diberitakan berpegangan tangan dan berfoto di puncak gunung.

Destinasi Geowisata

Pengakuan UNESCO ini dapat membantu Korea Utara mengubah citra Gunung Paektu menjadi destinasi geowisata, mempromosikan keindahan alamnya dan kekayaan mitologi budayanya. Status Geopark Global UNESCO menekankan pentingnya pengelolaan situs-situs tersebut dengan fokus pada perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. Terdapat 213 Geopark Global di 48 negara, yang dikenal tidak hanya karena fitur geologisnya tetapi juga karena signifikansi arkeologi, sejarah, dan budayanya.

Gunung Paektu, dengan awan yang menyelimuti lerengnya dan legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi, punya tempat kuat di hati orang Korea. Kini juga warga dunia. 

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus