Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Menikmati buah durian yang dibeli di toko buah mungkin sudah biasa. Tapi akan berbeda rasanya jika mencicipi durian yang dapat dilihat langsung bagaimana prosesnya sebelum buah khas Indonesia ini sampai di pasaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengalaman itu bisa dirasakan di salah satu sentra Durian di Sumatera Selatan persisnya di Pendopo, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Aroma Durian Tembago langsung menyambut kedatangan pengunjung di kebun milik Haji Podo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di kebun itu, pengunjung tidak hanya bisa mencicip durian. Tapi pengunjung bisa menginap di tenda yang didirikan di kebun sambil menunggu durian yang jatuh atau memetiknya langsung.
Tahun ini, 9 dari 11 pohon milik Haji Podo berbuah lebat. Namun buah-buah itu jarang dijual ke pasaran meski harganya sedang tinggi-tingginya hingga Rp 100 ribu per tiga buah. Ia sengaja tak menjualnya karena hasil kebunnya itu untuk santapan anak cucu, tetangga dan para koleganya.
"Silakan pilih dan buka sendiri duriannya," kata Haji Podo.
Di kebun, Haji Podo mengajari cara memetik durian jatuh dari pohon yang berketinggian sekitar 25 meter itu. Menurut dia, memetik buah perlu kewaspadaan tinggi karena bisa jadi petani tertimpa buah lainnya.
Tipsnya adalah memungut buah jatuh sebaiknya di pagi hingga sore hari sebelum magrib tiba. Karena pada malam hari biasanya buahnya jatuh hampir bersamaan.
Edy, salah satu pengunjung mengatakan tidak kurang dari 50 biji durian berhasil dikumpulkan dalam semalaman. Selain disantap di lokasi, beberapa buah lainnya dia kupas dan kemudian dimasukkan ke dalam wadah berpenutup rapat. Kelak, durian ini bisa dijadikan campuran kolak ketan, kolak ubi, es campur dan sebagian lainnya difermentasi menjadi tempoyak.
Pendopo, PALI berjarak sekitar 120 kilometer dari Bandara SMB II Palembang atau bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama lebih kurang 4 jam. Selain berburu durian, pelancong bisa bermain golf di pusat kota penghasil minyak dan gas ini. Sedangkan untuk kebutuhan akomodasi, wisatawan dapat menginap di penginapan dan hotel yang ada di tengah kota.