Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bibit Siklon Terdeteksi Menjauhi Samudera Hindia, Yogyakarta Imbau Wisatawan Tetap Waspada

Menjauhnya bibit siklon itu dari wilayah DIY, ujar Noviar, tak lantas membuat status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dicabut

4 Februari 2025 | 14.02 WIB

Pantai Sanglen, Gunungkidul, DI Yogyakarta (Tangkapan layar Youtube)
Perbesar
Pantai Sanglen, Gunungkidul, DI Yogyakarta (Tangkapan layar Youtube)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua bibit siklon yakni Siklon 99s dan Siklon 90s terdeteksi citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG telah menjauhi kawasan Samudera Hindia selatan Jawa, Senin 3 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua bibit siklon tropis itu sebelumnya dilaporkan telah muncul di Samudera Hindia sehingga dikhawatirkan mempengaruhi cuaca ekstrem pada 1-3 Februari 2025. "Dari laporan yang kami terima pada Minggu malam (2 Februari) sekitar pukul 22.00 WIB, siklon itu sudah mulai menjauh dari Samudra Hindia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Noviar Rahmad, Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hanya saja, kata Noviar, meski posisinya sudah mulai menjauh, siklon itu diprediksi masih tetap berpotensi mempengaruhi cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga gelombang tinggi perairan selatan, setidaknya sampai 8 Februari mendatang. Masyarakat juga wisatawan pun diimbau tetap waspada dengan fenomena alam ini.

Menjauhnya siklon itu dari wilayah DIY, ujar Noviar, tak lantas membuat status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang kini masih berjalan dicabut. Justru dengan kondisi puncak hujan yang terjadi, status Siaga Darurat itu diperpanjang untuk mengantisipasi potensi bencana yang masih mengintai. "Status siaga darurat bencana hidrometeorologi tetap diperpanjang mulai 2 Februari hingga 3 Maret, sudah ada surat keputusan gubernur," ujarnya.

Salah satu penyebab yang melatari perpanjangan status siaga darurat itu adalah peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG. Sebab meski badai siklon menjauh namun potensi cuaca ekstrem masih ada akibat dari pengaruh pergerakan siklon yang dinamis tersebut. "Kewaspadaannya curah hujan dalam kategori sedang- lebat sedangkan kenaikan gelombang laut berkisar antara 1,5 - 2,5 meter," kata dia.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan dari kajian terbaru pihaknya, mulai 4 hingga 7 Februari mendatang peningkatan curah hujan dan potensi gelombang tinggi masih terlihat mengintai wilayah Yogyakarta dan perairan sisi selatannya.

"Dari kondisi sinoptik, saat ini memang masih terpantau adanya siklon tropis Taliah dan Vince di Samudera Hindia selatan Jawa, yang berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap pola cuaca serta peningkatan tinggi gelombang laut selama dua hingga tiga hari kedepan di wilayah DIY," kata dia.

Sedangkan prospek cuaca tiga harian yang berlangsung 4-6 Februari nanti,
berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, pertumbuhan awan hujan yang meningkatkan intensitasnya di wilayah DIY masih bakal terjadi karena sejumlah faktor. Selain karena pergerakan siklon di Samudera Hindia, juga adanya fenomena pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase 4. "Kondisi itu yang mendukung hujan di wilayah Indonesia bagian barat - tengah dan membuat udara cukup basah," kata dia.

Selain itu, juga ada fenomena belokan angin (shearline) di barat laut Pulau Jawa yang mendukung terbentuknya pertumbuhan awan konvektif di sekitar Jawa dan DI Yogyakarta. "Sehingga kami minta masyarakat tetap waspada potensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang terutama di Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul bagian utara," kata Warjono.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus