Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bosan Ketupat, Coba Bakso Malang di Pasar Baru Jakarta

Lebaran identik dengan ketupat, opor, dan sambal goreng. Tap kalau hendak mencoba yang lain, di Pasar Baru ada lapak bakso buka di selama Lebaran.

15 Juni 2018 | 11.00 WIB

Bakso urat dan telur di warung Bakso Titoti khas Wonogiri, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Bakso urat dan telur di warung Bakso Titoti khas Wonogiri, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -- Lebaran identik dengan hidangan ketupat, opor dan sambal goreng. Selama beberapa hari ketika Idul Fitri, meja makan biasanya akan penuh hidangan khas tersebut. Namun bagi beberapa orang, menyantapnya secara terus-terusan bisa membosankan.

Bakso mungkin menjadi salah satu menu yang terbayang di pikiran setelah bosan menyantap ketupat dan 'kawan-kawannya'. Sayangnya, mencari warung bakso yang buka pada hari Lebaran cukup sulit. Apalagi di kota besar seperti Jakarta yang ditinggal mudik para penghuninya.

Salah satu lapak bakso sederhana yang tetap buka pada Hari Lebaran adalah lapak milik Suritno atau yang populer dengan panggilan Mas Roy. Lapak itu buka di kawasan perniagaan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Menikmati Sunyi, Ini 5 Tempat untuk Libur Lebaran di Jakarta

"Masih buka di hari H Lebaran sampai H+2," kata Roy saat ditemui di Pasar Baru, Jakarta Pusat, 13 Mei petang lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bakso urat dan telur di warung Bakso Titoti khas Wonogiri, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana

Gerobak Roy mangkal di depan Matahari Department Store. Tepatnya di tengah-tengah jalan utama pasar yang menghubungkan gerbang utara dan selatan. Ia menyediakan tempat duduk yang muat untuk lebih-kurang 20 orang. Tamu pun bisa menikmati makan di tempat.

Selama Lebaran, Roy mulai menjajakan bakso pukul 13.00 dan tutup pukul 19.00. Ia hanya berju hari biasa, ia mangkal di Jalan Pintu Air, dekat Stasiun Djuanda, Jakarta Pusat.

Bakso yang dijajakan Roy adalah bakso khas Malang. Jualannya sudah cukup kesohor. Saat Tempo menyambangi, gerobak Roy memang tampak paling ramai. Orang lalu-lalang datang dan pergi.

Sudah 10 tahun ia berjualan, bakso dengan rasa asli di Jawa Timur. "Padahal saya orang Pekalongan, bukan asli Malang, tapi saya pernah ikut orang Malang berjualan cukup lama," katanya.

Dilihat dari penampakannya, isi semangkuk bakso yang dihidangkan cukup lengkap. Di antaranya bakso urat, bakso polos, mi, pangsit dan tahu. Tahu adalah bagian paling khas dari bakso Malang.

Bagian yang membikin bakso makin terasa kekhasannya adalah sambal merah. Sambal yang pedas ini ketika dicampur dengan kuah bakso akan mengguggah selera makan dalam sekejap.

Semangkuk bakso dibanderol Rp 15 ribu. Selama Lebaran, dalam sehari Roy bisa menjual lebih-kurang 200 mangkuk.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus