Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cap Go Meh di Singkawang, Para Tatung Gelar Ritual Tolak Bala

Dua tahun belakangan, parade tatung yang biasanya digelar di hari ke-15 pada perayaan Imlek atau Cap Go Meh tidak digelar di Kota Singkawang.

15 Februari 2022 | 19.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang Tatung melakukan atraksi usai memohon doa restu di Vihara Budi Dharma, Singkawang, Kalimantan Barat, Senin, 18 Februari 2019. Para tatung mendatangi vihara guna memohon doa restu kepada para dewa sebelum melakukan atraksi di jalanan Kota Singkawang saat perayaan Cap Go Meh pada Selasa, 19 Februari 2019. ANTARA/Reza Novriandi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Cap Go Meh 2022 di Kota Singkawang Kalimantan Barat diisi dengan ritual tolak bala oleh para tatung di kelenteng masing-masing. Sebelum pandemi Covid-19, setiap Cap Go Meh para tatung mengikuti pawai yang digelar secara meriah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu tokoh Tionghoa Singkawang, Bong Wui Khong mengatakan ritual tolak bala merupakan kegiatan keagamaan yang berbau Tridharma ketika bebas dari ancaman wabah penyakit. Ritual bala yang dilakukan oleh tatung ini merupakan budaya yang sangat langka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Budaya ini hanya ada di Indonesia khususnya di Singkawang Kalimantan Barat, kalau di negara lain sulit diketemukan," kata Khong di Singkawang, Selasa, 15 Februari 2022.

Pada perayaan Cap Go Meh tahun ini, para tatung juga memohon kepada Tuhan agar Indonesia khususnya Singkawang bisa terbebas dari wabah Covid-19.  "Dengan begitu, kondisi Singkawang bisa kembali normal dan perekonomian masyarakat bisa pulih kembali," kata Khong.

Dua tahun belakangan, parade tatung yang biasanya digelar di hari ke-15 pada perayaan Imlek atau Cap Go Meh tidak digelar di Kota Singkawang. Hal itu dikarenakan Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Maka, kata Khong, kegiatan yang sifatnya arak-arakan dan cuci jalan ditiadakan. Namun ritual tetap berjalan dan hanya diperbolehkan dilakukan di kelenteng masing-masing. "Itupun dibatasi umatnya sebesar 75 persen dari kapasitas Kelenteng," ujarnya.

Meski perayaan Cap Go Meh tak meriah seperti sebelumnya, Khong meminta umatnya untuk bisa mentaati surat edaran yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Kota Singkawang yang salah satunya tidak turun ke jalan melakukan ritual ataupun arak-arakan. "Untuk kebersamaan, mari kita jaga diri masing-masing agar tidak terkena virus Covid-19," kata dia. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus