Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mabuk perjalanan jarak jauh ketika liburan membuat tubuh keringat dingin, mual, dan muntah. Kondisi ini juga dapat memengaruhi siapa saja. Mabuk perjalanan terjadi ketika otak tidak dapat memahami informasi yang dikirim dari mata, telinga, dan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak gerakan di dalam kendaraan juga yang dapat membuat seseorang merasa mual, lembab, sakit perut, atau muntah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan laman clevelandclinic.org, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan peluang seseorang mabuk perjalanan, antara lain:
- Riwayat keluarga mabuk perjalanan
- Pengendalian kelahiran hormonal
- Gangguan telinga bagian dalam
- Menstruasi
- Migrain
- Penyakit Parkinson
- Kehamilan.
Mabuk dalam perjalanan jarak jauh dapat ditangani dengan beberapa cara sederhana sebagai berikut, yaitu:
1. Hadap arah yang ingin dituju
Saat tidak mengambil kendali dalam mengemudi, seseorang harus menghadapkan penglihatan ke perjalanan. Beberapa orang mengungkapkan, duduk di kursi mobil bagian depan dapat mengurangi gejala mabuk. Akibatnya, hindari kursi mobil bagian belakang. Setelah itu, hadapkan pandangan untuk berfokus pada objek yang tidak bergerak di kejauhan.
2. Menghirup udara dari luar atau dalam kendaraan
Jendela dapat membantu seseorang mengatasi mabuk perjalanan. Namun, jika cuaca atau mode perjalanan tidak memungkinkan untuk membuka jendela, gunakan kipas pendingin dalam kendaraan agar udara ditiupkan ke wajah. Dengan menghirup udara, seseorang tidak terlalu mengalami sesak di dada yang menjadi salah satu tanda muntah.
3. Makan camilan
Makan camilan ringan dapat meredakan mual. Namun, seseorang perlu menghindari makanan yang berat, berminyak, atau asam karena lambat dicerna sehingga memperburuk kondisi tubuh. Seseorang bisa mengonsumsi beberapa camilan saat dalam perjalanan jauh yang tidak memicu mabuk, seperti biji-bijian, roti, apel, dan pisang.
4. Minum air putih atau minuman berkarbonasi
Minum air putih atau minuman berkarbonasi dapat membantu mengurangi mual. Seseorang harus menghindari minuman berkafein, seperti kopi dan soda tertentu yang berkontribusi terhadap dehidrasi sehingga memperburuk mual.
5. Mendengarkan musik atau berbincang
Seseorang dapat mengalihkan perhatian rasa mabuk dengan mendengarkan musik melalui radio atau ponsel. Selain itu, seseorang juga bisa memulai percakapan selama perjalanan. Berdasarkan healthline, dalam meta-analisis 2022, para peneliti menyimpulkan, ada kemungkinan bahwa mendengarkan musik membantu mencegah muntah selama perjalanan.
6. Jauhkan layar ponsel
Seseorang dengan mabuk perjalanan akan mengalami kesulitan dalam membaca buku atau teks di perangkat yang berbeda. Sebab, sensorik telinga bagian dalam dan mata terputus. Akibatnya, seseorang yang berfokus pada sesuatu dari dekat, termasuk layar dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan.
7. Aromaterapi
Aroma tertentu dapat membantu mengatasi mabuk perjalanan jarak jauh ketika liburan. Sebuah studi pada 2016 menemukan, memberikan orang aromaterapi membantu mengurangi mual pasca-operasi. Namun, menghirup aromaterapi juga tidak boleh berlebihan. Sebab, menghirup minyak esensial dalam jumlah tinggi selama lebih dari satu jam dapat menyebabkan mual.
Pilihan editor: 5 Tips Perjalanan Jarak Jauh buat Libur Nataru Bersama Balita