Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi asal Amerika Serikat, Casandra ‘Cassie’ Ventura atau Cassie Ventura akan bersaksi dengan nama aslinya dalam persidangan federal terhadap mantan pasangannya, produser musik sekaligus rapper Sean ‘Diddy’ Combs. Dalam dokumen yang diajukan jaksa pada Jumat, 4 April 2025, Ventura dipastikan tidak menggunakan identitas samaran saat memberi kesaksian dalam kasus dugaan perdagangan seks, konspirasi pemerasan, dan pengangkutan untuk prostitusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Mantan Kepala Staf Sean 'Diddy' Combs Bantah Terlibat dalam Skandal Pelecehan Seksual
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ia siap bersaksi dengan menggunakan nama aslinya,” tulis jaksa dalam pengajuan resmi. Menurut laporan People, melalui seorang sumber yang mengetahui perkara, mengkonfirmasi bahwa Ventura, 38 tahun, adalah ‘Korban-1’ yang disebut dalam dakwaan. Rolling Stone sebelumnya juga telah mengidentifikasi Ventura sebagai ‘Korban-1’ sejak Januari lalu. Berbeda dengan Ventura, tiga korban lainnya meminta identitas mereka tetap dirahasiakan.
“Korban-2, Korban-3, dan Korban-4 telah meminta agar identitas mereka tidak diungkap ke media atau publik,” demikian bunyi dokumen itu. Jaksa meminta agar pengadilan mengizinkan penggunaan nama samaran dan melarang pihak pembela membocorkan informasi identitas para korban.
“Tindakan ini akan mencegah pengungkapan publik yang tidak perlu atas identitas korban, serta menghindarkan mereka dari pelecehan media, rasa malu yang tidak semestinya, dan dampak buruk lain,” ungkap jaksa, mengingatkan potensi intimidasi dan dampak psikologis yang mungkin dialami para korban.
Dakwaan Sean ‘Diddy’ Combs
Combs pertama kali didakwa pada September 2024. Pada awal April tahun ini, dakwaan baru dari jaksa federal di New York menambahkan satu korban lagi, sehingga total dakwaan yang dikenakan menjadi lima: termasuk dua dakwaan perdagangan seks dan dua dakwaan pengangkutan untuk prostitusi.
Dalam dakwaan, jaksa menyatakan Combs dan orang-orang di sekitarnya memikat korban dengan dalih hubungan romantis, lalu menggunakan “kekerasan, ancaman kekerasan, dan paksaan” untuk memaksa mereka terlibat dalam apa yang disebut sebagai “freak offs”—yang digambarkan sebagai pertunjukan seksual atau pesta seks yang dipaksakan kepada para korban.
Dalam dakwaan tambahan, Combs disebut merekrut, membujuk, menampung, mengangkut, menyediakan, memperoleh, mengiklankan, mempertahankan, menjadi pelanggan, dan meminta Korban-2 serta mencoba, membantu, dan dengan sengaja menyebabkan Korban-2 untuk melakukan tindakan seks komersial, dengan menyadari dan mengabaikan bahwa tindakan tersebut terjadi karena paksaan, penipuan, dan tekanan.
Rekaman Kekerasan di Hotel
Nama Ventura mencuat pada Mei 2024 saat CNN merilis rekaman kamera pengawas dari Maret 2016. Dalam video yang diambil di InterContinental Hotel, Los Angeles, terlihat seorang laki-laki yang diduga Combs mengejar Ventura, memegang lehernya, menjatuhkannya ke lantai, lalu menendang dan merebut tas serta koper milik Ventura. Dalam cuplikan lain, Combs tampak mendorong dan menendang Ventura saat pertengkaran berlangsung.
Rekaman itu menguatkan isi gugatan perdata yang diajukan Ventura pada November 2023, yang kemudian diselesaikan di luar pengadilan. Combs kini mendekam di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn sambil menanti persidangan federal yang dijadwalkan mulai 5 Mei 2025. Selain kasus ini, Combs juga menjadi tergugat dalam lebih dari 60 gugatan sipil yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual. Ia telah membantah seluruh tuduhan.
PEOPLE | ROLLING STONE
Pilihan Editor: Dakwaan Baru Sean 'Diddy' Combs Perkuat Dugaan Kerja Paksa dan Perdagangan Seks