Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Nusa Penida - Pemerintah Kabupaten Klungkung akan mengadakan Parade Ogoh-Ogoh Hari Raya Nyepi tahun saka 1941. Parade ogoh-ogoh ini dimulai dari tingkat kecamatan pada 1 Maret 2019 hingga tingkat kabupaten pada 3 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Parade ogoh-ogoh merupakan ajang kreativitas pemuda di Hari Raya Nyepi," kata Camat Nusa Penida, I Gusti Agung Gede Mahajaya di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu 17 Februari 2019. Parade ogoh - ogoh biasanya dilakukan sehari sebelum Brata Penyepian.
Gusti Agung Gede Mahajaya memastikan parade ogoh-ogoh tetap berlangsung seperti tahun sebelumnya, meski sempat ada rencana akan ditiadakan untuk tahun ini karena menjelang pemilu. Menurut dia, kondisi politik tak bisa dicampuradukkan dengan budaya karena bisa menyebabkan kreativitas pemuda mati suri.
Sejumlah umat Hindu menggotong Ogoh-ogoh pada acara Parade Ogoh-ogoh di Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, 11 Maret 2018. Parade budaya ogoh - ogoh ini juga untuk memberikan tontonan dan hiburan bagi warga setempat. ANTARA/ Akbar Tado
"Kami sesuai dengan arahan Bupati Klungkung bahwa pergelaran budaya 'parade ogoh-ogoh' tetap berlangsung," ujarnya. Parade Ogoh-Ogoh tingkat kecamatan Nusa Penida akan digelar pada tanggal 1 Maret 2019 dengan melibatkan semua desa, kecuali Desa Toyapakeh, Lembongan, dan Jungutbatu.
Baca juga:
Umat Hindu Banten Pawai Ogoh-ogoh Sambut Nyepi, Ini Maknanya
Terkait anggaran pelaksanaannya, ia mengatakan setiap desa mengalokasikan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa masing-masing. I Gusti Agung Gede Mahajaya mengajak warga Nusa Penida turut serta dan menyaksikan parade budaya, serta sejenak melupakan kondisi politik untuk menyukseskan acara ini.