Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa jatuhnya pesawat Yeti Airlines Nepal menyisakan cerita sedih dan haru. Termasuk soal pilotnya yang tewas setelah ditinggal suaminya yang juga mengalami kecelakaan pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilot itu adalah Anju Khatiwada. Pada 2010, ia bergabung dengan Yeti Airlines mengikuti jejak suaminya, seorang pilot yang meninggal dalam kecelakaan empat tahun sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu, suami Kathiwada yang menerbangkan pesawat kecil mengalami kecelakaan dan jatuh beberapa menit sebelum mendarat.
"Suaminya, Dipak Pokhrel, meninggal pada 2006 dalam kecelakaan pesawat Twin Otter milik Yeti Airlines di Jumla," kata juru bicara maskapai Sudarshan Bartaula. "Dia mendapat pelatihan pilot dengan uang yang didapatnya dari asuransi setelah kematian suaminya."
Pada Ahad, 15 Januari 2023, Khatiwada yang merupakan kopilot pada penerbangan Yeti Airlines nahas ikut menjadi korban tewas dalam jatuhnya pesawat yang terbang dari Kathmandu itu. Pesawat yang jatuh saat mendekati kota Pokhara itu menewaskan sedikitnya 68 orang, tercatat sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan di negara Himalaya itu dalam tiga dekade. Sejauh ini tidak ada korban selamat yang ditemukan di antara 72 orang di dalamnya.
Seorang pilot dengan waktu terbang lebih dari 6.400 jam, Khatiwada sebelumnya telah menerbangi rute wisata populer dari ibu kota, Kathmandu, ke kota terbesar kedua di negara itu, Pokhara. Jenazah Kamal KC, kapten pesawat yang memiliki waktu terbang lebih dari 21.900 jam, telah ditemukan dan diidentifikasi.
"Jenazah Kathiwada belum teridentifikasi tetapi dia dikhawatirkan tewas," kata Bartaula. Media belum dapat menghubungi keluarga Kathiwada.
Pesawat ATR-72 yang dikemudikan Khatiwada berguling dari sisi ke sisi sebelum jatuh di ngarai dekat bandara Pokhara dan terbakar, menurut laporan saksi mata dan video kecelakaan yang diunggah di media sosial. Penyebab kecelakaan itu belum diketahui namun perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan dari pesawat yang dapat membantu penyelidik menentukan apa yang menyebabkan pesawat jatuh dalam cuaca cerah telah ditemukan pada Senin, 16 Januari 2023.
Berdasarkan catatan, hampir 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal. Negara itu adalah rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest, di mana perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi berbahaya.
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.