Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cerita Penonton MotoGP Mandalika Saksikan Balapan Gratis dari Atas Bukit

Bagi penonton yang tak bisa membeli tiket MotoGP Mandalika, mereka naik ke atas bukit untuk menyaksikan balapan.

21 Maret 2022 | 12.03 WIB

Masyarakat menonton gratis final balap motor MotoGP Mandalika 2022 di Bukit Seger, NTB, pada Minggu, 20 Maret 2022. FOTO: TEMPO/Abdul Latief Apriaman
Perbesar
Masyarakat menonton gratis final balap motor MotoGP Mandalika 2022 di Bukit Seger, NTB, pada Minggu, 20 Maret 2022. FOTO: TEMPO/Abdul Latief Apriaman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gelaran Moto Mandalika pada 18-20 Maret 2022 menjadi momentum berharga bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat. Mereka bisa menyaksikan langsung balap motor internasional di tanahnya sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun kenyataannya tidak semua masyarakat yang ingin menonton MotoGP bisa membeli tiketnya. Tapi mereka tetap bisa menonton aksi para pembalap di atas bukit yang berhadapan dengan Sirkuit Mandalika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Salah satunya Sarinete, warga setempat yang mengaku tak bisa membeli tiket karena harganya yang tidak bisa dijangkaunya. Tiket MotoGP Mandalika termurah berkisar Rp 110 ribu.

Pria berusia 60 tahun itu senang karena tak ada larangan dari petugas untuk menyaksikan dari bukit. "Awalnya saya khawatir tidak boleh naik, tapi ternyata tidak apa-apa. Ada Pak Polisi dan Tentara yang jaga juga di bawah maupun di atas," kata dia, Ahad, 20 Maret 2022.

Bukit yang menjadi lokasi menonton adalah bukit Rangkap berada paling dekat dengan dinding sirkuit. Jaraknya tidak lebih dari 50 meter, hanya terpisahkan oleh dua jalur jalan satu arah tak jauh dari pintu masuk penonton kelas premiere.

Di lokasi, memang terlihat beberapa personel Brimob Polri dan TNI AD lengkap dengan senjata laras panjang berjaga-jaga. Mereka tak ragu melempar senyum kepada warga yang menyapa, bahkan sesekali mengingatkan jika ada yang berdiri terlalu pinggir.

Di bawah bukit ada beberapa warung pedagang kaki lima (PKL) yang menjual makanan dan minuman. Ada juga jalan selebar lima meter yang kanan kirinya digunakan untuk parkir kendaraan roda dua.

Meski cukup sulit dijangkau, ada puluhan orang yang mendaki bukit itu seperti Sarinete. Balita, anak-anak, remaja, dewasa dan penonton lanjut usia bercampur jadi satu. Mereka ada yang berdiri, duduk, bahkan sambil menggelar tikar.

Cuaca panas tak membuat mereka beranjak. Namun saat hujan sempat mengguyur sebelum start nomor MotoGP, para penonton sempat bubar dan berlindung di warung PKL. Tapi ada juga yang tetap bertahan dengan jas hujan.

Yenni, warga Lombok Barat sengaja datang bersama suami dan anaknya menyaksikan MotoGP dari atas bukit. "Saya ke sini untuk melihat Marquez. Tapi katanya Marquez jatuh ya?," ujarnya.

Meski urung menyaksikan pembalap idolanya beradu balap motor di sirkuit, namun tak membuatnya patah arang. Pemandangan terbatas menyaksikan balapan dari bukit yang sedikit terhalang pohon tetap dinikmatinya.

Meski tak bisa masuk langsung ke Sirkuit Mandalika, sebagian masyarakat NTB tetap terhibur bisa menonton MotoGP Mandalika dari atas bukit. Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga sempat mencoba mendaki Bukit Seger dan menonton balapan dari atas bukit pada hari kedua.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus