Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung -Lutung Kasarung adalah sebuah cerita pantun yang populer di tanah Sunda dan mengisahkan sebuah kisah para menak Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda mengenai perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah atau bumi dalam bentuk seekor lutung.
Dalam bahasa Indonesia, Lutung Kasarung memiliki arti Lutung yang Tersesat. Dalam cerita rakyat tersebut, sang lutung yang turun ke bumi bertemu dengan Purbasari Ayuwangi, seorang putri yang diusir oleh saudaranya sendiri.
Dalam cerita tersebut, Lutung digambarkan sebagai sebuah makhluk yang buruk rupa dan berubah menjadi seorang pangeran yang akhirnya menikahi Purbasari. Setelah menikah, Sang Lutung memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerjaan Cupu Mandala Ayu secara bersama-sama
Di tahun 1921, cerita ini diangkat ke dalam alunan gending karasmen, sebuah drama yang diiringi musik. Cerita ini diangkat ke dalam gending karesmen oleh R.A Wiranatakusumah, Bupati Bandung saat itu.
Loetoeng Kasaraoeng. kemdikbud.go.id
Kemudian, di tahun 1926, NV Java Film Company mengangkat cerita ini menjadi sebuah film bisu berjudul Loetoeng Kasaroeng dan menjadi film pertama yang diproduksi di Hindia Belanda.
Selain itu, cerita rakyat Sunda ini juga dijadikan bahan disertasi oleh F.S Eringa dan dibukukan pada 1949.
Cerita Lutung Kasarung adalah salah satu cerita legenda Sunda yang populer di Indonesia dan banyak muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari cerita anak sampai sinetron di televisi.
EIBEN HEIZIER
Baca: Halim Perdanakusuma, Marsekal Muda Penerbang yang Melalang hingga Eropa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini