Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina terus menambah daftar bebas visa untuk negara Eropa. Ada delapan tambahan negara baru yang mendapat bebas visa dari Cina. Di antaranyaa Bulgaria, Rumania, Malta, Kroasia, Montenegro, Makedonia Utara, Estonia, dan Latvia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Euronews, wisatawan dari negara-negara tersebut, serta Jepang, dapat memasuki Cina bebas visa mulai 30 November 2024 hingga 31 Desember 2025. Sebelumnya, pemegang paspor dari Andorra, Finlandia, Islandia, Liechtenstein, Monaco, Slovakia dan Norwegia mendapat izin tinggal di Cina hingga 30 hari tanpa visa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara Siprus, Denmark, Yunani, Portugal dan Slovenia diberikan akses pada bulan Oktober. Jauh sebelumnya pada bulan Juli, wisatawan dari Polandia, Australia, dan Selandia Baru juga bebas visa ke Cina hingga akhir tahun 2025. Secara keseluruhan ada 38 negara Eropa yang mendapat bebas visa ke Cina.
Program bebas visa ke Cina dimulai sejak awal tahun 2024 dan diumumkan secara bertahap. Hal ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak orang mengunjungi Cina untuk tujuan bisnis dan pariwisata, serta mendorong pertukaran antara warga negara Cina dan warga negara asing.
"Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengembangan pertukaran personel Tiongkok dan asing yang berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat tinggi terhadap dunia luar,” kata juru bicara Menteri Luar Negeri, Mao Ning.
Minat wisatawan Eropa meningkat
Menurut data Trip.com, Cina menjadi destinasi favorit wisatawan Eropa tahun lalu. Jumlah pemesanan dari Eropa ke Cina sebesar 663 persen dibandingkan tahun 2022, dan peningkatan hampir 29 persen dibandingkan tahun 2019. Terutama wisatawan yang berasal dari Inggris dan Jerman.
Sedangkan destinasi populer Cina di kalangan wisatawan Eropa adalah Shanghai. Kota ini menarik perhatian wisatawan dengan perpaduan modernitas dan tradisinya. Selain Shanghai, destinasi favorit lainnya termasuk Beijing, Guangzhou, dan Shenzhen.
Peningkatan perjalanan ke Cina
Banyak orang enggan berlibur ke Cina selama hampir tiga tahun karena langkah-langkah pencegahan pandemi yang ketat. Meski pembatasan tersebut sudah tidak lagi diberlakukan awal tahun lalu, jumlah kunjungan internasional belum kembali ke tingkat sebelum pandemi.
Pada tahun 2023, sebanyak 35,5 juta orang asing masuk dan keluar CIna, menurut statistik imigrasi. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan 97,7 juta pada tahun 2019, tahun terakhir sebelum pandemi. Sementara itu, dari Juli hingga September tahun ini, terdapat 8,2 juta orang asing yang masuk ke Cina, 4,9 juta di antaranya bebas visa, menurut laporan Kantor Berita resmi Xinhua, mengutip pejabat konsuler Kementerian Luar Negeri.
Cina pernah mengizinkan warga Brunei, Jepang dan Singapura masuk tanpa visa. Tapi program itu ditangguhkan setelah wabah Covid-19. Negara ini melanjutkan masuk bebas visa untuk Brunei dan Singapura pada bulan Juli namun belum menerapkannya untuk Jepang.