Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu destinasi wisata di Jalur Puncak II, Bogor, Jawa Barat adalah Curug Ciherang. Letaknya di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengelola Curug Ciherang, Yudo Pianto berharap destinasi wisata ini mampu menjadi alternatif untuk menghilangkan penat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Kami menjalankan protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," kata Yudo Pianto pada Minggu, 6 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum masuk area wisata, petugas akan memeriksa suhu tubuh pengunjung di gerbang utama. Pengunjung dengan suhu tubuh lebih dari 37 derajat dilarang masuk. Yudo Pianto memastikan tidak akan terjadi kerumunan di destinasi wisata Curung Ciherang, Bogor, karena berdiri di atas tanah seluas 73 hektare.
Destinasi wisata Curug Ciherang di Jalur Puncak II, Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Antaranews
Setiap wahana yang tersedia di sana berada di luar ruangan. Mulai dari restoraan, tempat berswafoto dengan latar mural, kolam renang, replika kapal dan UFO, jembatan gantung, rumah pohon, serta area terbuka untuk menikmati pemandangan. Dari sejumlah wahana itu, hanya kolam renang yang belum boleh digunakan karena peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Dua wahana andalan di Curug Ciherang, menurut Yudo Pianto adalah rumah pohon dan jembatan gantung. Dua tempat ini sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Wisatawan dapat berjalan-jalan di alam terbuka hingga sampai ke dua air terjun, yakni air terjun Ciherang dan air terjun Ciguntur. Jalur menuju dua air terjun ini dapat diakses melalui area parkir.
Di dalam destinasi wisata Curug Ciherang juga terdapat bangunan bersejarah yang merupakan patilasan Prabu Siliwangi. Untuk menikmati semua fasilitas itu, pengunjung perlu membayar Rp 40 ribu per orang. Yudo Prianto membangun destinasi wisata Curug Ciherang sejak 2011, sebelum jalur Puncak II rampung.