Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut di Pengadilan Distrik Selatan New York mengajukan dakwaan tambahan terhadap rapper Sean 'Diddy' Combs pada Kamis, 6 Maret 2025. Dalam dokumen yang diperbarui itu, Combs dan para asistennya dituduh mengendalikan para karyawan di berbagai bisnisnya melalui kekerasan fisik, jam kerja panjang, ancaman psikologis, tekanan finansial, serta ancaman pencemaran nama baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Pengacara Sean 'Diddy' Combs Ajukan Pengunduran Diri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu tuduhan baru menyebut bahwa Combs memaksa seorang karyawan untuk melakukan hubungan seksual dengannya. “Dengan kekerasan fisik, ancaman psikologis, tekanan finansial, serta ancaman pencemaran nama baik, Combs memaksa seorang karyawan untuk melakukan hubungan seksual dengannya,” demikian bunyi dakwaan yang dikutip dari laporan The Hollywood Reporter.
Dakwaan ini memperkuat tuduhan sebelumnya yang menyebut bahwa Combs menjalankan skema perdagangan manusia dengan memanfaatkan jaringan bisnisnya. Tidak ada korban baru dalam dakwaan ini, namun jaksa menambahkan rincian terkait metode yang diduga digunakan Combs dalam skema kriminalnya.
Tuduhan Sean 'Diddy' Combs Lakukan Perdagangan Seks
Dokumen dakwaan juga mengungkap bahwa Combs diduga mengatur pertemuan seksual yang melibatkan perempuan dan pekerja seks laki-laki. Pertemuan ini disebut sebagai “pertunjukan seksual yang sangat terorganisir,” dengan para pekerja seks yang diterbangkan lintas negara bagian hingga internasional.
Dalam versi dakwaan sebelumnya yang diajukan Januari lalu, terdapat tiga korban yang mengaku dipaksa untuk terlibat dalam perdagangan seksual oleh Combs. Dakwaan ini menegaskan bahwa musisi kenamaan Hollywood itu menggunakan bisnisnya sebagai kedok untuk memfasilitasi praktik perdagangan manusia.
Bantahan dari Pihak Diddy
Marc Agnifilo, pengacara Combs, sebelumnya telah membantah seluruh tuduhan tersebut. “Ia menantikan hari persidangannya di pengadilan, akan terbukti bahwa ia tidak pernah memaksa siapa pun untuk melakukan hubungan seksual melawan kehendak mereka,” ujar Agnifilo dalam pernyataan resminya. Ia menambahkan, banyak mantan karyawan yang siap bersaksi bahwa mereka mengalami lingkungan kerja yang penuh dedikasi, kerja keras, dan inspirasi saat bekerja bersama Combs.
Sejak awal kasus ini bergulir, Combs telah menyangkal semua tuduhan. Ia mengklaim dirinya sebagai seorang ikon musik, pengusaha mandiri, dan filantropis yang telah menghabiskan lebih dari tiga dekade membangun karier serta berkontribusi bagi komunitas kulit hitam di Amerika Serikat. “Sean ‘Diddy’ Combs adalah pribadi yang tidak sempurna, tapi ia bukanlah seorang kriminal,” ujar Agnifilo dalam pernyataan sebelumnya kepada US Weekly, September 2024.
Menunggu Persidangan Pertama
Combs saat ini masih ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan, Brooklyn, menanti persidangan yang dijadwalkan dimulai pada 5 Mei 2025. Ia menghadapi berbagai tuduhan, termasuk perdagangan manusia hingga eksploitasi seksual. Di luar kasus pidana, Combs juga menghadapi banyak tuntutan perdata dari individu yang menuduhnya melakukan pelecehan fisik, serta penyalahgunaan obat dan alkohol. Namun, dalam berbagai kesempatan, Combs selalu membantah tuduhan tersebut.
THE HOLLYWOOD REPORTER | US WEEKLY