Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Desa Bandongan Magelang Persiapkan Festival Lima Gunung XVII

Festival Lima Gunung tahun ini diadakan di Dusun Wonolelo, Desa Bandongan, Magelang. Festival digelar untuk ke-17 kalinya.

30 Juli 2018 | 20.15 WIB

Seniman dari Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah  menampilkan kesenian drumblek saat meramaikan Festival Lima Gunun di kampung Gejayan, Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 30 Juli 2017. Festival ini sebagai ajang untuk menampilkan karya warga lereng lima gunung. TEMPO/Budi Purwanto
Perbesar
Seniman dari Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menampilkan kesenian drumblek saat meramaikan Festival Lima Gunun di kampung Gejayan, Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 30 Juli 2017. Festival ini sebagai ajang untuk menampilkan karya warga lereng lima gunung. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masyakarakat Wonolelo, Desa Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah bergotong royong menyiapkan arena dan panggung untuk Festival Lima Gunung XVII yang akan digelar pada 10-12 Agustus 2018. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Koordinator Instalasi Seni dan  Panggung festival tersebut Khoirul Mutaqin menyatakan warga setempat dibantu seniman petani dari sejumlah kelompok yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung sebagai pemrakarsa festival tahunan itu, menyiapkan dua panggung. Satu di tengah pemukiman penduduk, dan satu lagi di tengah sawah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terus kita gotong royong untuk menyiapkan panggung, membuat dan memasang berbagai instalasi dari bahan alam," kata Khoirul. 

Dusun Wonolelo dan komunitasnya Sanggar Wonoseni Bandongan, pimpinan Kepala Dusun  Wonolelo Pangadi, tergabung dalam Komunitas Lima Gunung  - Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing dan Monereh - gunung-gunung yang ada di Magelang. 

Baca Juga: 

Pada tahun ini, Dusun Wonolelo menjadi tuan rumah Festival Lima Gunung dan akan menyajikan berbagai pertunjukan seni budaya dan pameran yang dilakukan warga komunitas maupun seniman yang ada di Magelang maupun dari kota-kota lain. 

Selain membuat panggung, panitia juga memasang area untuk swafoto di dekat panggung yang berada di sawah. Latar belakangnya adalah instalasi bahan alam berupa ikan, kupu-kupu, belut, kepiting dengan tulisan besar "Festival Lima Gunung XVII". 

Ada juga 70 penjor yang dipasang untuk membuat suasana semakin meriah. Penjor terbuat dari jerami, selain itu juga ada berbagai motif seni yang menghiasi jalan-jalan dusun. 

Ketua Komunitas Lima Gunung Supadi Haryanto menyatakan tema tahun ini "Masih Goblok Bareng". Ini menyangkut kesadaran pentingnya sikap rendah diri dalam menyikapi perkembangan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. 

"Dengan rendah diri menghadirkan nilai-nilai budaya arif dan bijaksana dalam menghadapi permasalahan. Ora golek menang e dhewe (tidak mencari menang sendiri) dalam menyelesaikan masalah," ujar Supadi tentang festival ini. 

ANTARA 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus