Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Detk-detik Kematian Jimi Hendrix Sang Dewa Gitar

Pada 53 tahun silam, Jimi Hendrix meninggal karena overdosis obat-obatan. Begini profilnya dan detik-detik kematian gitaris legendaris ini.

18 September 2023 | 09.15 WIB

Jimi Hendrix. Foto: kaskus.us
Perbesar
Jimi Hendrix. Foto: kaskus.us

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jimi Hendrix yang memiliki nama asli James Marshall Hendrix semula bernama John Allen Hendrix lahir pada 27 November 1942 di Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS).  Ia merupakan gitaris rock Amerika, penyanyi, dan komposer yang menggabungkan genre musik blues, jazz, rock, serta soul Amerika dengan teknik rock avant-garde.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meskipun karir sebagai artis unggulan hanya berlangsung empat tahun, tetapi ia mengubah arah musik populer dan menjadi salah satu musisi paling sukses dan berpengaruh di zamannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan Britannica, pada September 1966, Jimi Hendrix hijrah ke Inggris dan tampil bersama dua musisi Inggris, Noel Redding (bassis) dan Mitch Mitchell (drummer) dalam band bernama Jimi Hendrix Experience. Band tersebut melambung di Eropa berkat album pertama, Are You Experienced? yang dirilis pada 1967.

Lalu, atas rekomendasi Paul McCartney, Hendrix diterbangkan ke California untuk tampil di Monterey Pop Festival yang mengangkatnya menjadi bintang instan ternama di tanah airnya. Dengan karya dan pengaruhnya yang besar, pada 1992, beberapa tahun setelah kematiannya, ia dimasukkan dalam Rock and Roll Hall of Fame.

Kisah Kematian Hendrix

Jimi Hendrix memainkan pertunjukan terakhirnya dengan The Experience di Temple University, Philadelphia. Saat itu, penampilannya kurang karena penyalahgunaan zat terlarang. Sudah menderita kesehatan buruk karena serangan influenza yang tidak kunjung berhenti ditambah kelelahan dari pekerjaan, hampir dua minggu setelah pertunjukan terakhirnya dengan The Experience, ia ditemukan tewas.

Pemain gitar legendaris itu meninggal disebut karena sesak napas akibat muntahan setelah mengonsumsi barbiturat yang diminum dengan anggur. Obat ini merupakan salah satu kelompok obat yang biasa digunakan untuk mengobati kejang, gangguan kecemasan, insomnia berat atau bisa juga digunakan sebagai obat memulai proses pembiusan atau anestesi.

Pada sore hari 18 September 1970, pacar Hendrix, Monika Dannemann yang ketika itu tidur di sebelahnya pada malam sebelumnya menemukan Hendrix tidak responsif di apartemennya di Hotel Samarkand, Notting Hill, London. Danneman memanggil ambulans pada pukul 11.18.

Merujuk faroutmagazine, Dannemann melaporkan bahwa mereka pergi tidur sekitar jam 7 pagi. Lalu, ketika ia bangun sekitar jam 11, wajah Hendrix dipenuhi muntahan dan napasnya terengah. Saat ambulans datang, Hendrix langsung dibawa ke rumah sakit. Dannemann juga memperhatikan terdapat 10 obat tidur miliknya hilang. Dannemann mengklaim bahwa Hendrix telah meminum 9 tablet tidur vesperax sebanyak 18 kali lipat dari dosis yang dianjurkan dokter.

Mengacu americansongwriter, menurut laporan polisi, Hendrix meninggal dunia karena overdosis alkohol dan obat tidur. Hasil otopsi menyimpulkan bahwa Hendrix menyedot muntahannya sendiri dan meninggal karena sesak napas ketika mabuk barbiturat. Hendrix dimakamkan di Pemakaman Greenwood, Renton, Washington. 

Setelah kematiannya, rumor mulai menyebar bahwa kematian Jimi Hendrix mencurigakan. Lalu, pada 1993, seorang penulis, Kathy Etchingham meminta agar kasusnya dibuka kembali karena dipenuhi inkonsistensi. Cerita Dannemann dianggap tidak konsisten karena ia telah mengubah waktu ketika melihat Hendrix tidak merespons. Dannemann juga pernah keluar untuk membeli rokok sebelum menelepon ambulans untuk Hendrix.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus