Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Sekitar 100 ribu pengunjung ditargetkan hadir dan menyaksikan pemecahan rekor MURI pembentangan kain jumputan terpanjang di dunia. Acara akan berlangsung disela-sela South Sumatera Milenial Road Safety Festival, Ahad, 10 Maret nanti.
Baca juga:Menjaga Kain Palembang di Muara Pertemuan Sungai Musi dan Ogan
Saat ini kain yang akan dihiasi oleh ratusan motif tersebut masih dalam tahap pengerjaan oleh beberapa orang pengrajin. Demikian disampaikan oleh Komisaris Besar Dwi Asmoro, direktur lalulintas Polda Sumsel selaku penyelenggara acara, Senin, 18 Februari 2019.
"Selain itu langit Palembang akan kita hiasi dengan aneka warna serta beragam Festival," katanya. Pemilihan kain jumputan menurut Dwie bukan sekadar mengenalkan kain tradisional itu, tetapi juga kain nyaman dipakai dan bisa dikenakan dalam acara formal maupun santai. Masih kata Dwie, 100 ribu pengunjung tersebut berasal dari kaum milenial dari kota Palembang dan kota besar lainnya.
Pempek yang berasal dari Palembang merupakan salah satu makanan tertua di Indonesia, yaitu dari abad ke-16. Makanan itu dihidangkan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia. (Foto: Instagram Garuda Indonesia)
Selain akan menyaksikan pembentangan kain khas Palembang dari bagian ulu hingga Ilir tersebut, pengunjung dapat menikmati festival jajanan dan kuliner khas Palembang seperti pempek, burgo, laksan. Ditengah-tengah acara, kaum milenial ini akan mendapatkan pendidikan berlalu lintas yang baik. "Nanti jembatan ampera akan kita tutup dari pagi hingga siang," katanya.
Sementara itu Isnaini Madani, Kepala dinas pariwisata kota Palembang menjelaskan kain jumputan tersebut berukuran panjang 1177 meter dan lebar 110Cm yang dikerjakan oleh Hermansyah, ketua HIPMI Palembang. Nantinya akan dibentangkan oleh ratusan pelajar dan mahasiswa serta kaum milenial setempat pada puncak acara. Saat ini progres penyambungan material sudah sekitar 30 persen. Dia optimis sebelum acara, proyek tersebut akan selesai dikerjakan. "Harapan kami pengunjung dari luar kota dapat menyaksikan festival ini," katanya.
Sedangkan Hermansyah selaku pembuat kain menambahkan kain jumputan khas Palembang ini akan dihiasi sekitar 300 motif khas milenial. Warna dan motif dia pastikan sangat berciri khas generasi muda dewasa ini. Sebelum acara pembentangan di atas jembatan Ampera yang membelah kota Palembang tersebut, pihaknya akan melakukan ujicoba di kawasan Jakabaring Sport City. "Ini kerjaan yang luar biasa karena melibatkan banyak pihak," katanya.
Baca juga: Jumputan, Salah Satu Batik yang Eksis di Amerika
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini