Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Jika perayaan hari ulang tahun kemerdekaan dimeriahkan dengan lomba tarik tambang, beda dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Perlombaan tarik tambang antar tim sudah dianggap biasa, jadi perusahaan sepur itu merayakan ulang tahun ke-79 dengan lomba tarik lokomotif. Berat lokomotif yang ditarik itu mencapai 84 ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada 18 tim dari internal dan 6 tim dari eksternal perusahaan. Setiap tim terdiri dari 10 orang,” kata Kepala Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, Bambang Respationo di sela lomba di Depo Lokomotif Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu), Kamis, 19 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada dua lokomotif yang digunakan untuk pertandingan, yaitu lokomotif jenis CC 201 yang memiliki beban seberat 84 ton. Sekali lomba tarik lokomotif diikuti oleh dua tim dengan dua kali kemenangan. Tim yang selalu menang masuk final dan merebutkan hadiah jutaan rupiah.
Tim Peserta Lomba
Tim dari internal KAI mulai dari tim manager hingga tim dari berbagai divisi. Sedangkan dari eksternal diikuti oleh tim dari kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan dan lain-lain.
Para peserta lomba harus mengeluarkan tenaga ekstra, bahkan sampai mengejan hingga nggeblak saat menarik lokomotif. Bahkan ada dua tim yang saat lomba tidak kuat menarik lokomotif. Lokomotif yang menyala mesinnya (tapi tidak dijalankan) itu tidak bergerak sama sekali. Para suporter pun teriak dan tertawa.
Mesin lokomotif memang dinyalakan, gunanya untuk sistem pengereman dan jalan mundur ke posisi semula. Jarak lokomotif dari star hingga finis 15 meter.
Setiap peserta harus menggunakan helm dan tali berbentuk rompi demi keamanan. Suara klakson tanda dimulai lomba memekakkan telinga, ditambah suara teriakan peserta dan para penonton.
Tujuan Lomba
Selain lomba tarik lokomotif, Bambang menjelaskan lomba ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada banyak khalayak mengenai lingkungan kerja yang ada di dalam stasiun. Lomba ini juga untuk menguatkan semangat kebersamaan antar pekerja.
"Kami juga mengenalkan ke teman-teman bahwa area ini adalah area tertutup, jadi tidak untuk umum. Tapi hari ini teman-teman jadi berkesempatan untuk masuk, memperhatikan ini adalah depo lokomotif, tempat untuk merawat lokomotif secara harian atau bulanan. Kalau nanti pemeriksaan akhir, overhaul itu ada di Balai Yasa," kata Bambang
Krisbiyantoro, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta menambahkan lomba ini memang hanya bisa dilakukan oleh PT KAI. Lomba yang meriah ini juga menjadi ajang silaturahmi dan keakraban dengan instansi pemerintah yang bersinggungan terhadap perkeretaapian. “Lomba juga untuk mempererat hubungan antar instansi,” kata dia.
Pilihan Editor: Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta