Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Festival Krakatau 2023, Pawai Topeng Lampung dan Sejarah di Baliknya

Pawai topeng menjadi bagian dari Festival Krakatau 2023 di Bandarlampung. Di masa penjajahan, topeng punya cerita sendiri.

8 Juli 2023 | 21.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peserta mengikuti karnaval topeng dalam Festival Krakatau 2023 di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung, Lampung, 8 Juli 2023). Karnaval yang diikuti 3.000 pelajar dan mahasiswa se-kabupaten kota di Provinsi Lampung tersebut merupakan rangkaian dari Festival Krakatau 2023 yang menjadi kalender tahunan pariwisata Provinsi Lampung. ANTARA FOTO/Ardiansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pawai topeng menjadi bagian dari Festival Krakatau 2023 yang digelar di Bandarlampung, Sabtu, 8 Juli 2023. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun mengajak masyarakat di daerahnya untuk melestarikan budaya tradisional penutup wajah atau tuping Lampung. Ia mengatakan tuping atau topeng merupakan salah satu budaya asli Lampung yang ada di beberapa daerah dengan fungsi penggunaan berbeda-beda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Budaya yang sengaja ditampilkan yaitu tuping Lampung, saat masa penjajahan Belanda digunakan untuk menghindari dan mengusir penjajah. Jadi, harapannya masyarakat bisa melestarikan tuping ini dengan baik," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan pelestarian budaya tradisional itu dapat dilakukan salah satunya dengan menggabungkan kegiatan budaya dengan pariwisata seperti Festival Krakatau. "Berbagai pesona alam ditampilkan untuk mendukung pariwisata, lalu ada budaya yang sengaja ditampilkan juga sebagai ikon. Sebenarnya untuk tuping semua kabupaten menggunakan, diawali dari Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat, diperkirakan pada abad ke-8, untuk mengusir penjajah dan sekarang jadi atraksi budaya serta fungsinya sebagai pusaka juga harus tetap dijaga," paparnya.

Jaga kelestarian budaya
Dengan peran aktif semua pihak menjaga kelestarian budaya, Lampung tidak akan kehilangan budayanya di tengah perkembangan zaman. Tanggapan upaya pengenalan budaya tuping Lampung itu dikatakan oleh seorang warga, Yuni Irawan. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang budaya Lampung.

"Saya sangat antusias melihat pawai topeng tradisional ini sebab jadi paham berbagai jenis topeng tadi, juga ada topeng modern," ungkap Yuni, yang harus menunggu cukup lama akibat pawai ditunda dari pukul 14.00 menjadi 15.30 WIB karena hujan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus