Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Film Asih ditulis berdasarkan novel yang ditulis Risa Saraswati tentang kuntilanak bernama Kasih alias Asih. Film yang dirilis di bioskop mulai 11 Oktober lalu menembus daftar 10 film Indonesia terlaris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejak awal, Risa optimistis Asih akan disambut hangat penonton. Rupanya, kesuksesan ini memiliki efek samping. Belakangan kuntilanak Asih melakukan kontak dengan keluarga Risa.
Salah satunya terjadi dua minggu lalu. "Di rumah saya, ada sepupu yang masih SMA. Ia juga bisa merasakan kehadiran makhluk halus. Malam itu, ia merasa rambutnya dielus dan dibelai. Kami tahu itu perbuatan Asih. Yang namanya kuntilanak selalu sayang anak-anak. Kuntilanak merasa ia ibu bagi anak-anak di luar sana. Asih membayangkan andai bayi yang dibunuhnya masih hidup, mungkin sudah sebesar sepupu saya ini,” cerita Risa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menduga, kunjungan Asih belakangan ini terkait kesuksesan filmnya. Jutaan orang yang menonton Asih tak semuanya sebal. Banyak yang bersimpati pada nasib Asih yang malang bahkan, memuji kecantikan Asih semasa hidupnya. Risa Saraswati. Instagram risa_saraswati
Respons ini, kata Risa, membuat Asih merasa disanjung dan diselamati layaknya sedang merayakan ulang tahun. Selama tidak membahayakan keluarganya, Risa menilai kunjungan Asih masih wajar.
Risa berterima kasih kepada masyarakat yang merespons film Asih. Sampai sekarang, ia masih tidak menyangka sambutan untuk sempalan Danur itu sangat tinggi.
Baca: Belum Sepekan, Film Asih Sukses Meneror Sejuta Pononton
“Saya menulis tiga jilid Danur dan berakhir pada 2014. Pembaca meminta saya menulis buku yang berisi detail setiap hantu. Meledaknya Asih membuat saya sadar bahwa setiap karakter dalam dunia Danur sangat kuat dan layak dibuatkan kisahnya sendiri,”kata Risa Saraswati.
TABLOIDBINTANG.COM