Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keterlibatan Yannie Kim dalam drama Korea Voice 3 yang tengah tayang di stasiun televisi OCN, bisa menjadi pembeda. Pada episode 5 dan 6 dari drama thriller, misteri, dan investigatif itu menghadirkan Bahasa Indonesia dan hal-hal yang berkaitan dengan tanah air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cita rasa Indonesia mewarnai inti cerita dua episode pada drama ini mulai dari judul, The Secret of Sumpitan, beberapa kalimat berbahasa Indonesia, penyebutan Pulau Sulawesi, Universitas Indonesia, dan peran Pertiwi yang dipercayakan kepada Yannie Kim, warga asal Bekasi yang kini tinggal dan menikah dengan orang Korea. Yannie Kim atau Yannie Mustafa, beradu acting dengan aktor terkenal Korea, Lee Ha Na, Lee Jin Wook, Kwon Yul, dan Son Eun Seo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam akun Instagramnya, Yannie Kim menuturkan, semula, ia dipercaya memerankan tokoh Loan, perempuan imigran Vietnam. “Tapi anehnya judulnya kok The Secret of Sumpitan, alat berburu tradisional Indonesia.” Ia pun mulai mempengaruhi pihak production house untuk mengubah karakter menjadi Pertiwi, perempuan asal Indonesia.
Baca juga: Yannie Kim Minder Berfoto Berdua Kim Tae Hee
Dalam episode The Secret of Sumpitan ini, dikisahkan kejahatan perdagangan bayi internasional di Korea. Pertiwi, perempuan asal sebuah daerah di Pulau Sulawesi berusia 27 tahun, lulusan dari Universitas Indonesia, bekerja di sebuah perusahaan Korea yang bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia.
Pertiwi bekerja sebagai sekretaris direktur di Korea. Ia berharap bekerja di Korea bisa membantu ibu dan adiknya yang bekerja sebagai petani di Indonesia. Tapi sayang, baru beberapa bulan bermigrasi ke Korea, ia mengalami pelecehan seksual oleh direkturnya hingga hamil. Pertiwi selanjutnya dikenalkan kepada seorang direktur perusahaan tenaga kerja imigran, Direktur Cheon, yang ternyata hanya sebagai kedok untuk menutupi sindikat perdagangan bayi internasional.
Tak terima bayinya dipaksa lahir untuk diperjualbelikan dan tewas, Pertiwi menuntut balas dengan mengandalkan senjata sumpitan itu. Yang menarik, saat ia ditangkap oleh polisi Korea, ada polisi yang bisa berbahasa Indonesia dan berbicara dengan Bahasa Korea.
“Tiwi, kamu harus inget ibumu di Indonesia. Ibu dan adik-adikmu. Inget keluargamu,” kata polisi bernama Park Eun Soo.
“Jangan melucu kalian. Orang Korea semua sama. Pembohong, pura-[ura baik tapi merendahkan kami...” jawab Pertiwi dengan marah saat diinterogasi.
Keterlibatan Yannie Kim di drama Korea ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Dia sebelumnya pernah membintangi Yongpal, Dear My Friends, dan Hospitalship.