Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman tiba tiba menggelar konferensi pers di kediamannya, Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024. Masih belum diketahui persis apa yang hendak disampaikan pendakwah yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu.
Miftah Maulana Gelar Konferensi Pers, Mau Mundur?
Undangan konferesi pers disebarkan perwakilan Miftah kepada awak media di Yogyakarta dan akan digelar pukul 12.30 WIB usai Salat Jumat. Namun hingga pukul 13.00 WIB, Miftah belum muncul meski sejumlah awak media telah berkumpul di kediamannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selentingan kabar sempat menduga, Miftah bakal mengundurkan diri karena kasus hinaannya yang berturut turut viral. Setelah menjadi sorotan tajam masyarakat setelah video yang menghina penjual es teh saat ia mengisi pengajian di Magelang, kini beredar video lawas Miftah merendahkan pelawak senior, Yati Pesek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video lama saat ia berceramah di sebuah acara pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Warseno, beberapa tahun lalu. Penyanyi sinden di pertunjukan wayang itu adalah seniman senior asal Yogyakarta, Yati Pesek.
Dalam video lawas itu, di depan para penonton, Miftah berbincang dengan aktris senior itu, dengan niat untuk hiburan setelah Yati Pesek menyanyikan tembang Jawa, ‘Bajing Loncat’. Alih-alih melucu, kalimat Miftah justru merendahkan dan menghina Yati Pesek.
Candaan yang Merendahkan Yati Pesek
Miftah Maulana saat melontarkan candaan yang menghina seniwati senior, Yati Pesek. Foto: X.
Usai Yati Pesek menyanyikan lagu itu, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama itu menanggapi aktris berusia 72 tahun itu. “Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah (Tadi lagunya Bajing Loncat. Bedebahnya saya ajak naik),” kata Miftah. Terlihat wajah Yati Pesek kaget dan tak nyaman.
Ia kemudian berusaha membalas, “Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho),” kata Yati.
Bukannya menyadari kalimatnya sudah menyakiti lawan bicaranya, Miftah Maulana makin menjadi-jadi saat merendahkan Yati Pesek. Ia mengeluarkan kalimat candaan yang sangat tak pantas. “Kulo niki bersyukur Bude Yati elek. Nek ayu dadi lonte, to? (Saya bersyukur Bude Yati jelek. Kalau ayu jadi pelacur kan?)” ucapnya.
Yati Pesek langsung terdiam. Ia tak menyangka Miftah akan menghinanya seperti itu. Ia pun menyayangkan ucapan Miftah. “Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai. (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustad, bukan kiai),” kata Yati.
Sambil menahan amarah, Yati Pesek berbicara dengan Ki Warseno. "Dek Warseno, niki arepo cah enom, niki waune gandrung kalih kulo. Mulane dadi...ning kan gol, suarane dadi koyo ngono kuwi (Dek Warseno, dia meskipun masih muda, dulu cinta sama saya, Makanya jadi...ngomongnya seperti itu)," kata Yati dengan kesal. "Ngawur kamu," ujarnya kepada Miftah.