Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

H-7 Libur Akhir Tahun, Hotel di Ring 1 Jogja Ludes Di-booking

Hotel di kawasan wisata Ring I Jogja seperti Malioboro dan sekitarnya biasanya sudah habis di-booking H-7 tahun baru.

11 Desember 2018 | 14.30 WIB

The Phoenix Hotel Yogyakarta
Perbesar
The Phoenix Hotel Yogyakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyatakan menyambut liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2019 setidaknya di DI Yogyakarta tersedia 21 ribu lebih kamar. Kamar-kamar itu disediakan 320 hotel berbintang yang totalnya ada 8.500 kamar dan 500 hotel non bintang di Jogja yang total memiliki sekitar 13 ribuan kamar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kami perkirakan hotel-hotel yang berada di kawasan wisata ring I tetap jadi primadona yang diserbu wisatawan,” ujar Ketua PHRI DIY Istijab Danunegara kepada Tempo Selasa 11 Desember 2018. Istidjab menuturkan berlebihnya jumlah kamar yang disediakan kalangan perhotelan di Jogja itu tak serta merta akan ludes meski libur natal dan tahun baru merupakan peak season atau saat tingginya kunjungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Banyaknya kamar hotel di Jogja itu sebenarnya over supply, tingkat hunian maksimal liburan akhir tahun ini prediksinya di kisaran 60 persen dari total kamar tersedia,” ujarnya. Menurut Istidjab, kamar-kamar hotel yang ada di kawasan wisata Ring I seperti Malioboro dan sekitarnya biasanya sudah habis di-booking H-7 tahun baru. Sehingga pilihan wisatawan yang pesan kamar mepet waktu tahun baru hanya di kawasan Ring II.Wisata menantang nyali dengan menaiki gondola di Pulau Timang, Gunung Kidul, Daerah Istimewah Yogyakarta.

Istidjab menyebut jika tingkat hunian hotel rata-rata di DIY saat peak season libur akhir tahun sebenarnya bisa didongkrak. Namun hal itu tergantung juga dari kreativitas pengelola. Angka kenaikan tingkat hunian untuk hotel berbintang misalnya bisa didongkrak sekitar 10 persen dari angka 60 persen sehingga menjadi 70 persen. Sedangkan hotel non bintang bisa naik dari angka normal 40 persen menjadi 50 persen.

Sedangkan untuk hotel kawasan ring I paling menerima berkah libur akhir tahun. Sebab kenaikan tingkat huniannya tiap hotel bisa tembus di atas 90 persen. Sementara okupansi perhotelan di kawasan Ring II diprediksi bisa mencapai 80 persen.

PHRI mencatat tingkat hunian hotel di Yogya paling banter selama ini terkerek saat liburan natal dan akhir tahun. Sehingga saat itu biasanya perhotelan DIY menerapkan tarif penuh atau full rate dan tidak ada diskon melainkan hanya berkreasi membuat paket berupa event yang dipadukan dengan kamar serta pengenaan biaya tambahan.

“Libur akhir tahun itu saatnya hotel mendulang untung sebenarnya, jadi bakal sulit mendapat hotel menawarkan diskon,” ujarnya.

Istijab mengungkapkan selain hotel wisatawan yang berkunjung ke Yogya liburan akhir tahun ini bakal lebih mempunyai banyak pilihan akomodasi seperti, homestay, guest house, kost eksklusif, desa wisata dan penginapan jenis lainnya.

“Wisatawan tidak perlu khawatir kehabisan hotel, karena jika ring I dan II sudah penuh maka akan diarahkan ke area ring III atau hotel non bintang serta desa wisata, " ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)

Tulus Wijanarko

Tulus Wijanarko

Wartawan senior dan penyair.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus