Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Hari Batik Nasional, Kenali 10 Ragam Motif yang Populer Hingga Mancanegara

Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober merujuk pada ditetapkannya batik sebagai warisan budaya dunia UNESCO dari Indonesia.

2 Oktober 2021 | 06.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Batik Nasional jatuh pada 2 Oktober biasanya diperingati oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pakaian bermotif batik di hari itu. Tentu saja, motif batik yang digunakan pastinya beragam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika ditotal, motif batik yang tersebar dari Sabang sampai Merauke bisa menyentuh angka ribuan. Tapi, menurut laman Kemenparekraf, ada 10 motif batik yang paling populer ini. Berikut daftarnya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motif Batik Parang

Motif batik satu ini berasal dari Pulau Jawa yang sangat populer. Salah satu ciri khas nya yang paling mudah dikenali adalah bentuk diagonal yang tegas seperti huruf S atau ombak laut yang tak terputus.

Batik motif parang klitik

Menurut sejarahnya, batik parang ini sudah ada sejak masa Mataram Islam dan dikenal akan kesakralannya. Motifnya memiliki filosofi dari sifat tangkas, waspada dan kontinuitas.

Motif Batik Simbut

Batik Simbut merupakan motif khas dari Banten yang diciptakan oleh suku Baduy. Ciri khasnya dikenal dengan warna-warnanya yang cenderung cerah tapi tidak memberi kesan mencolok dengan motif tampak seperti dedaunan. Meski berasal dari Suku Baduy, nyatanya saat ini batik simbut telah dikenal hingga ke mancanegara.

Motif Batik Kawung

Lain cerita soal batik yang satu ini, polanya berbentuk seperti irisan buah kawung atau yang lebih dikenal dengan kolang-kaling. Konon katanya, motif batik satu ini telah dikenal sejak abad ke-13 oleh Sultan Mataram. Sebagai filosofi di balik adanya motif kawung ini adalah adanya kesempurnaan, kemurnian yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi orang lain.

Motif Batik Sidomukti

Berasal dari Solo, pola batik sidomukti ini berasal dari nama sido yang artinya jadi dan mukti berarti mulia dan sejahtera. Jika digabungkan maka makna dari motif batik sidomukti adalah harapan akan adanya kemuliaan dan kesejahteraan.

Motif dari batik sidomukti ini tampak seperti kupu-kupu. Biasanya, yang hanya boleh menggunakan motif batik ini adalah pengantin yang sedang menjalani upacara adat seperti siraman, ijab dan lain-lain.

Motif Batik Megamendung

Pola khas Cirebon satu ini memiliki nama megamendung yang artinya awan yang meneduhkan. Dengan begitu, maka tak heran jika motifnya tampak seperti awan-awan yang konon dibuat oleh seorang leluhur dari Cirebon.

Batik motif megamendung

Batik ini memiliki dua dasar warna yakni merah dan biru. Namun, ada kalanya ditambahkan dengan 7 warna lainnya seperti hitam, kuning, hijau, putih, coklat, ungu dan oranye.

Motif Batik Sidoluhur

Selain Sidomukti, di Solo ada motif batik Sidoluhur. Sebagian orang yang mengenakan jenis batik satu ini mempercayai akan adanya kebaikan dan kemuliaan yang datang. Biasanya, batik satu ini digunakan dalam beberapa acara adat pernikahan oleh mempelai wanita.

Motif Batik Sekar Jagad

Masih soal Solo, motif batik satu ini memiliki ciri khas dari gambar bunga-bunganya yang indah dan dapat memanjakan mata. Jika dilihat sekilas, maka pola batiknya tampak seperti kumpulan pulau-pulau. Maka dari itu, batik sekar jagad digambarkan sebagai peta yang mampu mempersatukan keberagaman di dunia.

Motif Batik Sogan

Identik dengan daerah keraton Jawa, kekhasan dari batik sogan ada pada motif nya yang sangat kental dengan unsur tradisional. Biasanya warna dari batik satu ini berasal dari coklat, dan hitam. Dinamakan batik sogan karena awalnya proses pewarnaan batik ini berasal dari ekstrak batang pohon kayu.

Motif Batik Tujuh Rupa

Masih dari Pekalongan, motif batik satu ini adalah motif tujuh rupa yang menggambarkan tujuh macam buah, tumbuhan, atau hewan dalam satu lembar kain batik. Ada yang mengatakan bahwa motif ini berasal dari perpaduan antara budaya lokal dan etnis Tionghoa.

Motif Batik Lasem

Berasal dari Rembang, dan mirip dengan yang sebelumnya, motif batik ini juga melambangkan akulturasi dari budaya Tionghoa dengan masyarakat lokal. Hal ini digambarkan lewat adanya gambar burung hong dan juga naga. Batik Lasem memiliki ciri khas warna yang mencolok seperti warna merah, hijau hingga biru tua.

Jadi, di Hari Batik Nasional tahun ini, motif batik apa yang akan Anda pakai?

LAURENSIA FAYOLA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus