Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Ribuan warga dan wisatawan merayakan Malam Tahun Baru Imlek di Balai Kota Solo, pada Jumat malam 24 Januari 2020. Mereka juga memadati jalan yang menjadi penghubung antara balai kota dengan Pasar Gede.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuaca yang bersahabat membuat kawasan itu semakin penuh sesak. Mereka menikmati cahaya, yang berasal dari ribuan lampion yang terpasang di sekitar Pasar Gede hingga balai kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua panggung hiburan disiapkan untuk menghibur para pengunjung. Sebuah panggung musik berada di depan Pasar Gede, dan mulai menghibur pengunjung sejak petang.
Sedangkan panggung lainnya berada tepat di depan Balai Kota. Di panggung tersebut, beberapa kelompok kesenian Liong dan Barongsai beratraksi menjelang tengah malam.
"Ada beberapa kelompok yang tampil, seperti dari Tripusaka, Perkumpulan Masyarakat Surakarta dan Kelurahan Sudiroprajan," kata Hendy Sutanto, Ketua Majelis Konghucu Indonesia (MAKIN) Solo. Ada pula kelompok Liong yang berasal dari Polresta Surakarta.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga sempat membaur dengan para pemain Liong. Dia memegang bagian kepala dan berputar-putar di atas panggung. "Dulu saya pernah jadi pemain Liong juga," kata Rudyatmo.
Menurutnya, meriahnya acara Imlek di Solo yang berlangsung dari tahun ke tahun, menjadi destinasi wisata andalan di kota itu. "Pengunjung berdatangan dari berbagai daerah," katanya.
Dia juga menganggap perayaan Imlek menjadi bukti bahwa masyarakat sangat menghargai keberagaman. "Masyarakat dari berbagai etnis membaur dan menikmati suasana Imlek," katanya.
Demikian pula dengan pemain Liong yang beratraksi juga berasal dari berbagai unsur. Selain dari klenteng, kelompok Liong dan Barongsai yang tampil berasal dari kelompok kelurahan, polisi hingga wartawan.
Masyarakat memadati jalan di kawasan Pasar Gede Solo saat uji coba penyalaan lampion Imlek, Selasa malam 14 Januari 2020. Lampion Imlek itu akan dipasang hingga sebulan ke depan. TEMPO | Ahmad Rafiq
Salah satu pengunjung, Tri Wigati mengaku datang dari Madiun untuk menikmati suasana Imlek di Solo. "Kemarin lihat foto-foto lampion di Instagram dan jadi tertarik untuk ikut menyaksikan," katanya.
Dia cukup kagum dengan antusiasme pengunjung dalam menikmati malam Imlek di Solo yang sangat besar besar. "Dari Pasar Gede sampai balai kota penuh sesak, mau jalan saja susah," katanya.
AHMAD RAFIQ