Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manfaat mendaki gunung baik untuk kesehatan tubuh dan dapat menghilangkan stres. Secara umum ada dua istilah umum dalam dunia pendakian gunung, yaitu hiking dan trekking. Kedua kegiatan ini adalah aktivitas outdoor yang bisa Anda nikmati di waktu luang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivitas ini tidak hanya menyehatkan karena melibatkan seluruh tubuh, tetapi juga bisa dijadikan terapi jika Anda bosan dengan hiruk pikuk kota. Dua kegiatan ini seringkali dipandang sebagai dua aktivitas luar ruangan serupa, namun kenyataannya terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hiking bukan sekedar pendakian, dan Trekking bukan hanya sekedar menempuh jarak jauh. Keduanya sama-sama sulit, namun tingkat kesulitan dan hal yang harus dipersiapkan berbeda. Mari simak perbedaan antara hiking dan trekking serta melihat lebih dekat sifat dari setiap aktivitas.
Definisi Hiking dan Trekking
1. Hiking
Hiking adalah aktivitas di luar ruangan dengan jalan kaki dan melibatkan rute atau jalur tertentu. Pendekatannya juga penuh rintangan dan membutuhkan berbagai perlengkapan, termasuk sepatu khusus, untuk mengatasi medan terjal. Rute ini umumnya lebih pendek dan relatif bersih karena dapat diakses pengunjung lebih awal. Pendakian biasanya memakan waktu 3 jam. Jarak tempuh bervariasi antara 3 km hingga 50 km dengan berbagai tingkat kesulitan yang dapat disesuaikan sesuai tingkat kebugaran individu. Hiking tidak harus berupa naik gunung. Bagian dari perjalanan juga termasuk menyusuri taman nasional, hutan indah dan perbukitan di sekitarnya, kawasan pedesaan atau berjalan di jalan setapak menuju air terjun. Hiking sering dianggap sebagai bentuk aktivitas rekreasi menarik dan dapat dinikmati oleh segala usia. Ini solusi terbaik bagi Anda yang ingin menghabiskan hari di pegunungan, karena menawarkan pilihan berbeda tergantung kebutuhan Anda.
2. Trekking
Dalam konteks pegunungan, istilah “trekking” mengacu pada suatu kegiatan terdiri dari perjalanan yang berlangsung selama beberapa hari dengan bermalam di tenda atau akomodasi sesuai, dapat dilakukan dengan berjalan kaki di sepanjang jalan setapak tetapi juga di jalan yang tidak diberi tanda. Aktivitas ini umumnya lebih intens dan memerlukan peralatan yang lebih canggih serta keterampilan navigasi tingkat lebih tinggi. Para pendaki gunung biasanya harus mendirikan tenda sendiri karena tidak ada tempat berteduh untuk beristirahat. Rutenya juga lebih sulit dibandingkan hiking karena medannya relatif kasar, jalurnya tidak terlihat, dan umumnya sulit untuk diikuti. Tidak lupa untuk membawa peralatan lengkap, karena Anda akan cenderung jauh dari peradaban. Jarak tempuhnya sekitar 50 km hingga 1000 km.
Perbedaan Hiking dan Trekking
Durasi
Jalur hiking seringkali dirancang untuk diselesaikan dalam sehari. Namun, ada pula yang membutuhkan waktu beberapa hari, tergantung panjang rute dan tingkat kesulitannya. Trekking dapat berlangsung beberapa hari, minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Medan/ Jalur
Jalur hiking biasanya mengarah melalui hutan, gunung, bukit, atau lingkungan alam dan biasanya diberi tanda untuk pejalan kaki.Jalur trekking tidak tetap selama perjalanan sehingga jalan pulang mungkin berbeda arah.
Intensitas
Hiking bisa dilakukan sebagai aktivitas akhir pekan atau sekadar hobi pribadi. Jalur hiking dilengkapi dengan petunjuk arah dan peta, sehingga lebih mudah digunakan bagi pengguna yang baru melakukan aktivitas luar ruangan. Intensitas trekking jauh lebih besar dibandingkan hiking karena trekking dilakukan di medan yang berbeda dan dalam jangka waktu yang lama.
Perlengkapan Hiking dan Trekking
Dalam hal persiapan, hiking tidak memerlukan banyak rencana sebab jalurnya ditandai jelas. Pendaki harus menyiapkan peralatan untuk mendaki. Ingat selalu bawa bekal dan air, meskipun perjalanan hanya berlangsung beberapa jam.
Sementara trekking memerlukan perencanaan yang matang karena para pendaki gunung atau kelompok trekking harus merencanakan rute yang ingin mereka ikuti atau menandai tempat-tempat yang ingin mereka taklukkan. Trekking tidak mengikuti rute yang telah ditentukan.
1. Ransel/Backpack
Gunakan tas ransel untuk membawa barang bawaan pendaki. Jika hiking memakan waktu kurang dari sehari, tas ransel berkapasitas 30 hingga 40 liter sudah cukup. Pemilihan ransel untuk trekking juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda dengan memilih ukuran yang sesuai untuk menampung pakaian ganti, jas hujan, makanan dan air, perlengkapan hiking, kotak P3K, dll.
2. Pakaian Cadangan
Digunakan setelah selesai mendaki karena tempatnya lembab dan kotor, atau saat mendesak ingin mengganti pakaian yang dikenakan.
3. Drybag
Drybag adalah sejenis tas tahan air dirancang untuk melindungi perlengkapan Anda dalam kondisi basah, seperti hujan saat bepergian, sehingga perangkat elektronik seperti kamera, GPS, ponsel, dll.
4. GPS, Kamera dan Perlengkapannya
Membawa smartphone yang dilengkapi dengan kamera profesional untuk mengambil dokumentasi untuk mengenang moment indah dalam perjalanan dan berfungsi sebagai GPS untuk tujuan seperti menghitung jarak dan waktu perjalanan serta memberikan informasi lokasi.
5. Peralatan Serbaguna
Seperti pisau, korek api, dll dianggap sebagai perlengkapan penting saat bepergian. Anda juga bisa membawa survival kit, yaitu seperangkat peralatan dan perlengkapan dasar untuk membantu Anda bertahan hidup dan dalam keadaan darurat.
6. Trekking Pole
merupakan salah satu alat berbentuk tongkat yang dapat digunakan oleh para pendaki gunung saat melakukan perjalanan, terutama pada rute-rute baru. Peralatan yang membantu pendaki menjaga kecepatan, memberikan stabilitas, dan mengurangi tekanan pada sendi di medan yang tidak rata.
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, perbedaan utama di antara keduanya terletak pada durasi, jalur, dan intensitasnya.. Memahami perbedaan-perbedaan ini penting untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan kenyamanan dan kemampuan pribadi Anda serta untuk memastikan keselamatan dan kesuksesan Anda saat menjelajahi keindahan alam.
MAGDALENA NATASYA