Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saban tahun situs Travel + Leisue menggelar survei, kota-kota destinasi terbaik dunia. Survei ini menjadi rujukan para traveler untuk pelesiran ke berbagai belahan dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama dua tahun terakhir, Meksiko yang diwakili San Miguel de Allende berada di puncak tangga destinasi wisata terbaik dunia. Namun pada 2019, ia harus turun tangga di posisi kedua – meskipun jutaan penggila travel dunia masih ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
San Miguel masih mempesona dengan bentang alam, yang dilukis dengan keragaman arsitektural beraneka usia. Penikmat lanskap kota bakal menemukan arsitektur mewah nan modern bertetangga dengan dengan fasad-fasad berusia 500 tahun.
Di posisi lima ada Oaxaca – masih di Meksiko – ia dikenali karena pemandangan kotanya yang indah dan kulinernya. Bahkan di kota ini terdapat banyak sekolah memasak. Survei juga meneguhkan Mexico City sebagai jantung wisata Meksiko. Kota ini melompat dari urutan 11 tahun, lalu sekarang menempati posisi empat.
Survei tahunan ini merujuk pada kuesioner pembaca Travel + Leisure. Mereka menilai 15 destinasi berdasarkan pengalaman, pemandangan dan tengara, budaya, masakan, keramahan, belanja, dan berbagai nilai plus lainnya. Lalu siapa yang menjadi kampiun destinasi terbaik dunia? Mari merunut dari bawah:
15. Bangkok, Thailand (86,52)
14. Santa Fe, New Mexico (86,59)
13. Seville, Spanyol (86,65)
12. Charleston, Carolina Selatan (87,04)
11. Roma, Italia (87,34)
10. Udaipur, India (87,80)
9. Florence, Italia (88,26)
8. Kyoto, Jepang (88,42)
7. Tokyo, Jepang (88,95)
6. Ubud, Indonesia (89,08)
5. Oaxaca, Meksiko (89,16)
4. Mexico City, Meksiko (89,30)
3. Chiang Mai, Thailand (89,56)
2. San Miguel de Allende, Meksiko (90,23)
1. Hoi An, Vietnam (90,39)
Aura Kasih salah satu selebritas yang kerap menikmati ketenangan Ubud. Instagram/@Aurakasih
Ubud menjadi andalan Indonesia yang finish di urutan 10 besar. Kota kecil yang dikepung sawah terasiring, dengan atmosfer desa-desa tradisional, menjanjikan ketenangan dan kenyamanan bagi traveler.
Ubud tak menggelora seperti Kuta, kota persimpangan budaya internasional. Ia menawarkan suasana ramah khas desa-desa di Bali, dengan pertunjukan tradisional nyaris tiap hari. Mulai dari sanggar tari, sanggar seni lukis, patung, dan berbagai kuliner khas Bali.
Namun, ke depan Vietnam jadi kuda hitam Asia. Tahun lalu, kota Hoi An hanya berada di urutan delapan, kini menjadi pemuncak destinasi yang paling disukai pembaca Travel + Leisure.
Situs travel itu menyebut Hoi An sebagai permata kecil Vietnam, surga bagi para penggemar kuliner vegetarian yang menakjubkan. Suasana kota yang tenang tercipta karena mobil dibatasi sehingga ramah pagi pejalan kaki.