Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jajan Akhir Pekan, Pasar Kangen Jogja Sajikan Sederet Kuliner Lawasan Menggoda Lidah

Wisatawan berencana ke Yogyakarta, bisa mampir ke Pasar Kangen Jogja yang digelar di area Taman Budaya Yogyakarta, 4 hingga 13 Juli 2024

7 Juli 2024 | 09.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana Pasar Kangen Jogja 2024 di Taman Budaya Yogyakarta. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang sedang atau berencana ke Yogyakarta, bisa mampir ke Pasar Kangen Jogja yang digelar di area Taman Budaya Yogyakarta atau TBY, mulai 4 hingga 13 Juli 2024 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Event ini menjadi surganya pecinta kuliner tradisional dari berbagai daerah, tak hanya dari Yogyakarta. Wisatawan tinggal memilih aneka jajanan yang harganya per porsi berkisar rata rata mulai Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribuan perporsinya itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Pasar Kangen Jogja itu ada sederet jajanan menggoda yang disajikan secara unik. Seperti Sate Kronyos Sundel Bolong yang menyajikan aneka olahan jeroan dan daging sapi. Seperti sandung lamur, hati sapi, juga ginjal sapi. Uniknya penjual sate ini berdandan seperti figur setan sundel bolong yang terkadang juga siap menyuapi pembelinya sembari berfoto.

Jenis sate yang dijual mirip dengan sate kere, jajanan khas sate jeroan yang biasa ditemui di sudut sudut Yogya seperti pinggir jalan selatan Pasar Beringharjo atau depan Pura Pakualaman.

Suasana Pasar Kangen Jogja 2024 di Taman Budaya Yogyakarta. Dok. Istimewa

Selain itu di Pasar Kangen Jogja ini ada juga Sego Berkat Gajah Mungkur khas Wonogiri. Sajian nasi putih hangat berisi lauk seperti telur dimasak semur, oseng lombok ijo, kecambah, mie soun, dan serundeng yang dikemas daun jati.

Lalu ada juga Sego Jangan Ndeso Lombok Ijo khas Gunungkidul, Tempe Mendoan Ngapak khas Banyumas, Bubur Manado Panda, Rambut Nenek dan Gulali, Leker, Choipan dari Pontianak, Dawet Ireng hingga Sego Liwet khas Solo.

Tak hanya kuliner. Pengunjung yang datang juga dihibur berbagai aksi panggung menarik dalam event yang setiap harinya mulai pukul 14.00 WIB itu.

Suasana Pasar Kangen Jogja 2024 di Taman Budaya Yogyakarta. Dok. Istimewa

Misalnya pada Minggu 7 Juli 2024, di panggung Pasar Kangen Jogja bakal tampil atraksi kesenian Reog Kreasi Mego Budoyo, Sanggar Latasga Kelong, Ketek Ogleng Langen Budaya, juga Campur Sari Nada Kresna. Lalu pada Senin 8 Juli 2024, bakal tampil atraksi Jathilan Sekar Kencono, Turonggo Mudo Budoyo, dan Wayang Hip Hop. Adapun Selasa 9 Juli 2024 tampil Karawitan Ngestu Pertiwi, Sanggar Angin Angin, dan Octave Keroncong.

"Tahun ini pendaftar Pasar Kangen berjumlah total 1200 formulir yang masuk, peserta terkurasi atau yang lolos seleksi adalah 289 tenant," kata
Ketua Panitia Pasar Kangen Jogja, Ong Hari Wahyu Sabtu 6 Juli 2024.

Tenant yang terseleksi tahun ini terdiri dari kuliner 187 tenant, klithikan/ barang lawasan dan jasa 102 tenant dan workshop 8 tenant, serta berbagai seni pertunjukan dari berbagai komunitas seni yang dipentaskan di panggung pertunjukan. 

Suasana Pasar Kangen Jogja 2024 di Taman Budaya Yogyakarta. Dok. Istimewa

Pasar Kangen ini juga menampilkan berbagai produk warisan budaya, kerajinan tradisional, workshop, serta gelar seni tradisi yang memperkuat nuansa tradisional dan kebudayan DIY. 

Workshop yang ditampilkan antara lain workshop membaca dan menulis Aksara Jawa, workshop membuat anyaman besek atau bungkus kemasan dari bambu, workshop bati lukis, workshop boneka kaos kaki, workshop batik ecoprint, workshop janur hingga tenun. Selain itu, berlangsung pameran fotografi yang memamerkan karya-karya kekayaan budaya dan tradisi DIY. 

Suasana Pasar Kangen Jogja 2024 di Taman Budaya Yogyakarta. Dok. Istimewa

Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan sejarah pasar kangen diadakan pertama kali sebagai program trauma healing setelah Yogyakarta dilanda gempa besar pada 2006 lalu yang tetap berlanjut sampai sekarang. "Tematiknya adalah ketahanan pangan lokal secara khusus dan ketahanan pangan nusantara," kata dia.

Menurut Dian, Pasar Kangen bukan sekadar pameran budaya, tetapi juga wadah untuk memperkuat hubungan antara warisan budaya dan kesejahteraan masyarakat.  "Event ini mengajak kita kenal produk - produk lokal sendiri karena menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya tradisi lokal," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus