Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak siang tak malam kawasan Malioboro dijejali wisatawan dari pangkal hingga ujungnya. Entah dari wisatawan reguler, sekolah, instansi, domestik, juga mancanegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan situasi Malioboro itu, kebersihan jadi hal mutlak yang tak boleh absen dari kawasan ini," ujar Wali Kota Yogyakarta, Haryadi di Malioboro Selasa (23/7).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenyamanan jalur pedestrian Malioboro sebagai tempat utama bersantai wisatawan jadi salah satu prioritas Pemerintah Kota Yogyakarta. Khususnya di titik yang jadi pusat kumpul wisatawan seperti area depan mall atau seputaran Titik Nol Kilometer.
Haryadi mengatakan kondisi pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro tiap hari harus bersih agar pengunjung nyaman. Untuk membersihkan traso (lantai) pedestrian Malioboro itu, Pemkot Yogya bakal mengepelnya setiap hari.
Kegiatan bersih-bersih pedestrian itu menggunakan dua unit scrubber dryer atau mesin pengepel yang dikoordinir Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro.
"Setiap hari alat pengepel ini harus beroperasi sesuai kebutuhan lapangan, mana titik yang harus dipel, yang pasti setiap hari," ujar Haryadi yang turut menjajal unit scrubber dryer itu.Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjajal mesin pengepel untuk jalur pedestrian Malioboro. TEMPO/Pibadi Wicaksono
Pengepelan traso pedestrian Malioboro menurutnya bukan hal muluk. Pemerintah kota ingin kawasan yang dijejali ribuan orang tiap hari itu tetap tampil premium, sebagai jantung wisata dan wajah Jogja.
“Menjaga kebersihan Malioboro sebelumnya sudah ada gerakan Selasa Wage yaitu meliburkan semua pedagang kaki lima, untuk gotong royong membersihkan kawasan. Sekarang ditambah pembersihan traso pedestriannya setiap hari," ujarnya.
Masalah kebersihan Malioboro dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari perilaku wisatawan yang membuang sampah sembarangan, pelaku usaha kaki lima yang tidak tertib mengelola limbah, sampai program kebersihan yang belum menyeluruh.
Kepala UPT Malioboro, Ekwanto mengatakan dari sisi sumber daya manusia, saat ini ada 25 tenaga kebersihan yang terbagi dalam tiga shift untuk menjaga kebersihan Malioboro. Para petugas itu bergantian menjaga kebersihan jalan Malioboro sepanjang kurang lebih 1200 meter itu dari pagi hingga petang.