Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Suramadu, atau Jembatan Surabaya-Madura, adalah salah satu ikon arsitektur modern di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan kota Surabaya di Pulau Jawa dengan Pulau Madura, yang melintasi Selat Madura.
Diresmikan pada tanggal 10 Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang total mencapai 5.438 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gagasan untuk membangun Jembatan Suramadu telah ada sejak era kolonial Belanda, namun baru terealisasi pada awal abad ke-21. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 2003 dan selesai pada tahun 2009, dengan tujuan utama untuk meningkatkan konektivitas antara Surabaya dan Madura, serta mempercepat pembangunan ekonomi di Pulau Madura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian utama:
Jembatan Penghubung (Causeway): Bagian ini terletak di kedua ujung jembatan, yaitu di sisi Surabaya dan Madura. Panjang total jembatan penghubung adalah sekitar 1.818 meter.
Jembatan Pendekat (Approach Bridge): Bagian ini menghubungkan jembatan penghubung dengan jembatan utama. Panjang total jembatan pendekat adalah sekitar 1.818 meter.
Jembatan Utama (Main Bridge): Bagian ini adalah yang paling menonjol dengan panjang total sekitar 2.084 meter. Jembatan utama terdiri dari tiga bagian, yaitu dua bentang samping (side span) sepanjang 192 meter masing-masing, dan satu bentang tengah (main span) sepanjang 434 meter.
Desain jembatan utama menggunakan tipe cable-stayed, dengan dua menara setinggi 140 meter yang menjulang di atas permukaan laut. Struktur ini memberikan stabilitas dan kekuatan yang luar biasa, memungkinkan jembatan untuk menahan beban yang besar serta kondisi cuaca yang ekstrem.
Jembatan Suramadu tidak hanya memfasilitasi transportasi antara Surabaya dan Madura, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan adanya jembatan ini, waktu tempuh antara kedua pulau dapat dipersingkat secara drastis dari sekitar 30 menit menggunakan kapal ferry menjadi hanya sekitar 10 menit menggunakan kendaraan pribadi.
Keberadaan jembatan ini juga mendorong perkembangan sektor industri, perdagangan, dan pariwisata di Pulau Madura. Pemerintah berharap dengan meningkatnya aksesibilitas, investasi di Madura akan meningkat, menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki taraf hidup masyarakat setempat.
Meskipun membawa banyak manfaat, Jembatan Suramadu juga menghadapi berbagai tantangan, seperti pemeliharaan rutin yang memerlukan biaya besar dan pengelolaan lalu lintas yang padat. Namun, dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, jembatan ini diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian regional dan nasional.
SIMANTU.PU.GO.ID | ANTARANEWS
Pilihan editor: 7 Daftar Jembatan Terpanjang di Dunia, Mencapai 164 Km