Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jumlah Keping untuk Patung GWK di Bali Total Mencapai 300 Truk

Patung Garuda Wisnu Kencana alias GWK yang diresmikan (soft opening) pada Sabtu, 4/8, diharap menjadi ikon wisata baru di Bali

5 Agustus 2018 | 14.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemrakarsa Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Nyoman Nuarta berfoto dengan latar belakang Patung GWK di Ungasan, Badung, Bali, Selasa (31/7). ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bali - Patung Garuda Wisnu Kencana alias GWK yang diresmikan (soft opening) pada Sabtu, 4/8, lalu terdiri dari keping-keping tubuh patung yang jumlahnya mencapai 300 truk. Keping-keping patung itu dibuat di Bandung dan kemudian dikirim dengan truk ke bengkel kerja di dekat patung GWK yang berlokasi di Ungasan, Bali.

“Mereka (para seniman di Bali) pula yang menyusun keping-keping itu sampai siap dinaikkan ke atas pedestalan patung," kata  Nyoman Nuarta, seniman penggagas dan pembuat GWK, di Bali, Sabtu, 4/8, malam. Berat tiap keping mencapai 3 ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seluruhnya ada 120 seniman yang terlibat dalam penyusunsan dan merampungkan pembangunan patung GWK itu. “Sebagian besar dari mereka telah bekerja selama 28 tahun," kata Nuarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembangunan GWK memang memakan waktu selama 28 tahun. Hingga 31 Juli 2018 para seniman telah berhasil melakukan pemasangan modul terakhir untuk menggenapi jumlah 754. Modul terakhir itu berupa kepingan tembaga kuningan yang diletakkan pada bagian tertinggi dari ekor garuda.

Nyoman mengatakan mengangkat keping-keping patung yang beratnya mencapai 3 ton perkeping itu bukan perkara mudah. Apalagi dalam proses pengangkatan dan pemasangannya hanya menggunakan crane, dan bukan steiger.

"Cara seperti ini membuat para pekerja harus berani bergelantungan di atas ketinggian ratusan meter dari permukaan tanah," kata dia.

Oleh sebab itu  Nyoman berupaya memberikan penghargaan kepada para pekerja tersebut. Sebab bersama mereka ia telah mewujudkan mimpi menuntaskan GWK sehingga bisa menjadi landmark baru dunia kebudayaan dan pariwisata Indonesia.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana dalam acara Soft Opening Syukuran Rangkaian Kegiatan Peresmian GWK di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Ungasan, Bali, mengatakan, GWK menjadi salah satu pengayaan produk pariwisata di Bali bahkan Indonesia.

Dia berharap patung GWK akan menjadi salah satu landmark/ikon baru bagi Bali. "Artinya, Bali bukan saja mengandalkan pariwisata berbasis alam dan budaya, melainkan juga pariwisata berbasis pada kreativitas manusianya," katanya.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus