Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Justin Baldoni, aktor sekaligus sutradara film adaptasi It Ends with Us melayangkan gugatan hukum senilai US $400 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 6,5 triliun terhadap lawan mainnya, Blake Lively, beserta suaminya, Ryan Reynolds, dan tim publisis Lively, Leslie Sloane. Gugatan yang diajukan pada 16 Januari 2025 di Southern District of New York ini menuding Lively tidak memahami sumber materi film, yakni novel laris karya Colleen Hoover yang diterbitkan pada 2016.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bahkan hingga produksi berlangsung, Lively belum membaca buku itu,” demikian tertulis dalam dokumen hukum setebal 179 halaman tersebut, dilansir dari People. Gugatan ini juga menuduh Lively membuat sejumlah keputusan kreatif yang salah dan berdampak buruk pada produksi film.
Kritik Justin Baldoni Terhadap Ide Kreatif Blake Lively
Menurut gugatan itu, keputusan kreatif Lively selama produksi dianggap merugikan. Salah satu contohnya adalah saat Lively memaksa karakter yang diperankannya, Lily Bloom, mampu membeli sepatu senilai US $5.000 atau sekitar Rp 81,5 juta meskipun Lily digambarkan sebagai pemilik bisnis kecil yang baru merintis. Akibatnya, Baldoni terpaksa merevisi naskah yang telah disetujui oleh Sony dan Wayfarer Studios selama lebih dari satu tahun. “Anggaran wardrobe pun membengkak,” ungkap dokumen tersebut.
Melansir dari People, gugatan juga mengungkap keresahan Lively terhadap usia karakternya yang lebih tua dari karakter Lily dalam buku. Ia meminta Colleen Hoover, penulis novel, untuk menjelaskan bahwa karakter film sengaja diberi usia lebih tua. Namun, Hoover tidak menyampaikan pernyataan itu sesuai permintaan Lively, yang kemudian memicu ketidakpuasan sang aktris.
Tuduhan Manipulasi Media
Baldoni dan tim hukumnya juga menuding Lively dan timnya melakukan manipulasi media demi membangun narasi negatif. Pengacaranya, Bryan Freedman, menyatakan bahwa Lively telah menyebarkan informasi secara tidak jujur untuk merusak reputasi Baldoni dan timnya. “Kami memiliki bukti lengkap berupa pesan teks, email, rekaman video, dan dokumen lain yang menunjukkan manipulasi ini,” ujar Freedman kepada US Weekly.
Ia menambahkan bahwa tindakan Lively adalah eksploitasi terhadap isu sensitif demi kepentingan pribadi. “Ini bukan hanya tentang reputasi seseorang, tapi juga mata pencaharian banyak orang yang hancur karena permainan egois ini,” ungkapnya
Perseteruan antara Blake Lively dan Justin Baldoni terkait film It Ends With Us (2024) semakin memanas dengan gugatan hukum yang dilayangkan kedua pihak. Sebelumnya, pada 20 Desember 2024, Lively mengajukan gugatan di California Civil Rights Department, menuduh Baldoni menciptakan lingkungan kerja tidak sehat, termasuk memasukkan adegan seksual yang tidak sesuai naskah dan pelanggaran privasi.
Baldoni membantah tuduhan itu dan, pada 31 Desember 2024, mengajukan gugatan balasan senilai US $250 juta atau sekitar Rp 3,87 triliun terhadap The New York Times dan menuduh pencemaran nama baik akibat laporan yang dianggap menyesatkan.
US WEEKLY | PEOPLE