Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Gianyar -Kabupaten Gianyar dan khususnya Ubud yang telah menyandang sebagai kota kerajinan dunia dinilai telah mengangkat pariwisata Bali sebagai destinasi wisata global. “Pariwisata adalah lokomotif ekonomi Bali berkat keindahan alamnya dan seni budaya serta keramahtamahan masyarakatnya," kata Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, di Gianyar, Senin, 22 April 2019.
Baca: Kabupaten Gianyar Raih Predikat Kota Kerajinan Dunia
"Kini dengan predikat Gianyar sebagai kota kerajinan dunia maka akan meningkatkan Bali sebagai destinasi wisata dunia, khususnya Ubud di Gianyar.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cok Ace, panggilan akrab Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mengatakan hal itu dalam sambutannya pada acara penyerahan predikat dan penghargaan kabupaten Gianyar sebagai kota kerajinan dunia pertama di Indonesia yang dilakukan di Bali Agung Theatre Show- Bali Safari & Marine Park. Ia mewakili Gubernur Bali I Wayan Koster yang sedang ke Jakarta karena dipanggil Presiden Joko Widodo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 6 juta orang, sedangkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara mencapai 10 juta orang. “Kabupaten Gianyar sendiri, jumlah kunjungan turis asingnya pada 2018 mencapai 2,75 juta orang, kata Cok Ace, yang juga mantan Bupati Gianyar.
Kabupaten Gianyar memang menjadi pusat seni dan adat istiadat budaya Bali. Kota ini memiliki industri kerajinan terpanjang di dunia mulai dari Desa Batubulan, Desa Celuk, Pasar Sukawati, Desa Mas, Desa Teges, Peliatan hingga Desa Tegallalang.
Penyerahan predikat dan penghargaan sebagai kota kerajinan dunia kepada kabupaten Gianyar diserahkan oleh President World Craft Council Asia Facific Region, Ghada Hiijawi Quddumi. Sementara Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla menyerahkan Sertifikat World Craft City (WCC) kepada Kabupaten Gianyar diterima Wakil Bupati Gianyar, A.A Gde Mayun didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Suastini Koster serta Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra
Dalam acara itu juga diserahkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis ( HKI- IG ) kerajinan Perak Celuk oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang diterima Kepala Desa Celuk, Nyoman Rupadana didampingi Ketua Celuk Desain Center, I Made Megayasa.
Artikel lain: Karena Alasan Ini, Gianyar Diusulkan Jadi Kota Kerajinan Dunia
Wakil Bupati Gianyar Agung Mayun mengatakan penobatan Gianyar sebagai World Craft City atau Kota Kerajinan Dunia adalah yang pertama di Indonesia setelah Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia pada 2014 lalu.