Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal pesiar bisa menjadi cara yang bebas repot untuk bertualang. Wisatawan tak perlu susah-susah memikirkan makanan, perjalanan, hiburan, dan akomodasi karena semua sudah termasuk. Belum lagi wisatawan bisa menjelajahi sejumlah tempat dalam satu perjalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Eropa, Amerika, atau Australia, traveling dengan kapal pesiar sudah populer. Namun, bagi orang Indonesia, kapal pesiar belum banyak diminati karena kekhawatiran akan mabuk laut, keramaian di kapal, atau harga yang mahal. Kebanyakan kekhawatiran itu hanya mitos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gordon Nardini, Kepala Inovasi di Ambassador Cruise Line, mengungkap beberapa mitos populer tentang kapal pesiar.
1. Pilihan makanan dan minuman terbatas
Gordon menjelaskan, wisatawan tak akan mau melewatkan makan di kapal pesiar karena semuanya enak. "Dari santapan gourmet hingga prasmanan santai, beragam restoran di kapal pesiar mnyediakan makanan dan minuman yang disukai tamu," kata dia.
Wisatawan bisa memilih ngemil di tepi kolam renang, canape larut malam, pilihan santapan lezat hingga santapan bergaya prasmanan sepanjang hari.
"Dan jika itu belum cukup, di setiap destinasi baru wisatawan bisa turun dan mencoba masakan lokal," kata dia.
2. Wisatawan bisa mabuk laut
Wajar saja ini menjadi kekhawatiran, apalagi bagi mereka yang mabuk perjalanan. Namun, Gordon menyatakan bahwa kapal pesiar dirancang khusus untuk mengurangi pergerakan ombak saat berlayar.
Mabuk laut bisa saja terjadi, tapi banyak cara untuk mengatasinya. Selain itu, setelah satu atau dua hari, tubuh akan menyesuaikan diri karena mereka cerdas dan mudah beradaptasi. "Jika hal yang lebih buruk menjadi lebih buruk, semua kapal pesiar mempunyai persediaan obat mabuk laut di kapal," kata dia.
3. Sulit punya privasi
Kapal pesiar umumnya memiliki banyak ruang publik sehingga wisatawan bisa memilih di mana bisa menikmati waktu dengan tenang. Bagaimana pun juga liburan adalah tentang istirahat dan relaksasi.
"Dari tempat yang tenang di sekitar kolam renang, membaca buku di perpustakaan, hingga balkon pribadi, berlayar memiliki banyak tempat terpencil untuk dijelajahi, bahkan untuk kapal ukuran kecil dan menengah," kata Gordon.
4. Kapal pesiar hanya untuk orang tua
Memang benar bahwa para pensiunan sering kali memiliki waktu dan uang yang diperlukan untuk melakukan perjalanan dalam jangka waktu yang lama. Namun, sekarang banyak kapal pesiar yang menawarkan program khusus untuk kelompok usia 18 hingga 20 tahun, dan kini terdapat lebih banyak orang berusia 20-an, 30-an, dan 40-an yang berlayar dibandingkan sebelumnya.
Kapal pesiar kini punya penawaran yang mencakup restoran trendi yang terinspirasi oleh koki selebriti, program anak-anak yang fenomenal untuk pasangan muda yang memiliki anak, area khusus dewasa yang megah, perawatan spa yang inovatif, dan komedi dewasa, serta wisata pantai mulai dari flyboarding hingga hiking.
5. Kapal pesiar itu berbahaya
Kebakaran, listrik padam, ombak besar, lautan yang kasar, badai, sampai enumpang jatuh ke laut, banyak ha yang bikin orang takut naik kapal pesiar. Secara statistik, kapal pesiar adalah salah satu bentuk perjalanan paling aman. Semua kapal pesiar umumnya diperiska setiap tiga bulan untuk memastikan mesin dan prosedur darurat sudah siap.
BUSINESS INSIDER | MIRROR
Pilihan Editor: 5 Tips Berlibur Naik Kapal Laut untuk Pertama Kalinya