Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Kapal Pesiar MV Silver Discoverer Sandar di Banyuwangi

Kapal Pesiar MV Silver Discoverer bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jumat, 24 November 2017 membawa ratusan turis

25 November 2017 | 12.34 WIB

Kapal Pesiar MV  Silver Discoverer bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jumat, 24 November 2017. Dokumen: Pemerintah Kabupaten Banyuwang
Perbesar
Kapal Pesiar MV Silver Discoverer bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jumat, 24 November 2017. Dokumen: Pemerintah Kabupaten Banyuwang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kapal Pesiar MV Silver Discoverer bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jumat, 24 November 2017. Kapal berbendera Bahamas yang berlayar dari Singapura ini untuk kali kedua membawa membawa ratusan turis mancanegara berkunjung ke beberapa kota di Indonesia, salah satunya Banyuwangi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kapal dengan panjang 102,96 meter ini membawa 182 orang penumpang yang terdiri dari wisatawan dan crew kapal. Kapal ini sebelumnya pernah bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi pada 20 Oktober 2016 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa penari gandrung menyambut turis asing ketika kapal pesiar itu bersandar. Ketika para kru dan penumpang turun dari kapal, satu persatu dari mereka diberi kehormatan memakai udeng dan kain batik khas Osing. Beberapa dari mereka juga asik ikut menari gandrung.

Kapten kapal MV Silver Discoverer, Tomasz Kulas menyampaikan sukacitanya saat bersandar di Banyuwangi. Penyambutan dengan tarian gandrung juga membuat semua seluruh penumpangnya lebih santai.Kapal Pesiar MV Silver Discoverer bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jumat, 24 November 2017. Dokumen: Pemerintah Kabupaten Banyuwang

"Saya sangat bangga dengan pelayanan dan penyambutan Tanjung Wangi bagi MV Silver Discover. Dipakaikan udeng dan batik membuat kami senang dan tarian gandrung membuat kami lebih santai dan tenang," kata Tomasz Kulas di area Tanjung Wangi, Banyuwangi.

Tomasz mengatakan sebelum ke Banyuwangi, kapal pesiar yang ia nahkodai telah melakukan perjalanan dari Pulau Komodo dan Benoa Bali. Setelah dari Banyuwangi mereka akan melakukan perjalanan ke Madura, Sulawesi dan berakhir di Singapura.

Selama di Banyuwangi para penumpang kapal pesiar akan dibagi menjadi dua grup. Satu grup mengunjungi Kawah Ijen, sedangkan grup lainnya melakukan tour ke Perkebunan Kaliklatak.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M.Y Bramuda mengatakan hampir 30 persen wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi datang melalui jalur laut. "Wisatawan terbanyak masuk melalui stasiun menggunakan kereta yaitu sekitar 40 persen, sisanya dari bandara dan laut”

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Wangi, Lina Ratnasari mengatakan Banyuwangi punya potensi besar mendongrak kunjungan kapal pesiar. Untuk itu perlu dilakukan promosi wisata Banyuwangi pada saat diselenggarakannya even-even kapal cruise internasional. "Kami optimistis jumlah kunjungan kapal pesiar meningkat," ungkap Lina.

Saat ini Pelabuhan Tanjung Wangi telah menerapkan standar keamanan ISPS Code dengan panjang dermaga 120 meter dengan kedalaman kolam mencapai 12 hingga 14 meter. "Dengan standar tersebut kita bisa menerima kunjungan kapal berbeda asing hingga mencapai ukuran 200 meter atau lebih," ujarnya.

DAVID PRIYASIDHARTA (Banyuwangi)

Berita lain:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus