Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua, memiliki kebiasaan mandi yang unik. Mereka terbiasa mandi satu kali sehari pada siang hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan kebiasaan mandi ini tak lepas dari kondisi geogratfis Lembah Baliem dan aktivitas keseharian mereka. Lembah Baliem terletak pada ketinggian 1.650 meter di atas permukaan laut. "Kondisi udara di sana sangat dingin dan berkabut tebal di pagi hari," kata Hari Suroto kepada Tempo, Sabtu 12 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suku Dani yang tinggal di perkampungan dekat Sungai Baliem, menurut Hari Suroto, punya kebiasaan mandi pada siang hari, saat matahari sudah tinggi. "Suhu udara sudah terasa hangat dan air di Sungai Baliem tidak sedingin di pagi hari," kata dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, itu.
Pada pagi hari, masyarakat Suku Dani biasanya pergi ke kebun menanam keladi dan ubi jalar. Seusai berkebun barulah mereka mandi di sungai. "Terkadang mereka mandi sambil mencari udang selingkuh di Sungai Baliem atau mencuci ubi jalar hasil kebun," ucap Hari Suroto.
Suasana Sungai Baliem yang tenang dan berair dingin. Foto: @rolanddaniello
Seusai mandi, biasanya mama-mama Suku Dani berangkat ke pasar membawa hasil kebun untuk dijual. Selain mandi di Sungai Baliem, ada juga masyarakat Suku Dani yang mandi di telaga atau kolam alami. Kondisi air di telaga ini umumnya lebih dingin ketimbang air sungai.
Bagi traveler yang berkunjung ke Lembah Baliem, Papua, sebaiknya membawa jaket tebal. Jika tak sanggup mandi di pagi dan sore hari seperti biasa, mandi saja di siang hari sebagaimana yang dilakukan masyarakat Suku Dani. Namun wisatawan yang benar-benar ingin mandi tapi tak berani air dingin, bisa memanfaatkan fasilitas di beberapa hotel di Wamena sudah menyediakan kamar mandi berair panas.
Satu lagi yang tak boleh alpa dalam daftar bawaan wisatawan yang datang ke Lembah Baliem adalah payung. Menurut Hari Suroto, biasanya hujan turun di Lembah Baliem pada petang hari. "Saat itulah suhu udara mulai dingin dan berangin," kata Hari. Suku Dani menyebut angin dingin berangin ini sebagai angin Kurima sebab angin tersebut berembus dari daerah Kurima.