Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kebun Binatang di Jepang Tolak Pengunjung Laki-laki, Apa Sebabnya?

Pemilik kebun binatang menegaskan bahwa tempat itu bukan tempat kencan atau mencari jodoh

17 Februari 2025 | 07.00 WIB

Ilustrasi Kebun Binatang (Pixabay)
Perbesar
Ilustrasi Kebun Binatang (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Healing Pavilion, kebun binatang di Jepang, menerapkan aturan larangan masuk bagi laki-laki yang datang sendiri. Larangan itu diberlakukan setelah berulang kali terjadi pelecehan terhadap pemilik dan tamu perempuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Terletak di Prefektur Tochigi di Jepang timur, Healing Pavilion merupakan kebun binatang interaktif yang memungkinkan pengunjung untuk memberi makan, memeluk, dan menjalin ikatan dengan hewan seperti babi, kucing, anjing, dan domba.

Terapi Emosional

Sejak dibuka Maret lalu, kebun binatang ini memungkinkan pengunjung menciptakan persahabatan terapeutik melalui interaksi hewan yang menarik. Fasilitas ini juga memiliki taman anjing tempat pengunjung dibolehkan membawa hewan peliharaan sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Direktur kebun binatang, yang dikenal di dunia maya sebagai Misa Mama, mengumumkan pembatasan tersebut di media sosialnya pada 26 Januari 2025. Pengumuman itu membuat netizen terkejut.

"Berlaku segera, pengunjung pria dilarang memasuki kebun binatang sendirian," tulis dia dalam pengumuman itu. 

Laki-laki Boleh Masuk kalau Ada Teman

Kebijakan tersebut ditegaskan melalui pemberitahuan di pintu masuk, yang menetapkan bahwa laki-laki yang datang sendiri harus ditemani oleh keluarga atau teman.

Misa Mama menunjukkan bahwa sejak kebun binatang ini berdiri, mayoritas pengunjungnya adalah keluarga atau pasangan. Namun, beberapa tamu laki-laki yang datang sendiri telah mendekati dan mencoba memulai percakapan dengan dirinya dan pengunjung perempuan. Ia mengatakan bahwa orang-orang itu terkesan genit atau membuat komentar yang tidak pantas.

Sebagai direktur kebun binatang, Misa Mama mengungkapkan kesulitannya menolak atau mengusir tamu secara terbuka. Ia merasa berkewajiban untuk tersenyum dan menanggapi dengan sopan.

Ia menekankan bahwa Healing Pavilion dirancang untuk penyembuhan emosional, bukan untuk berkencan atau mencari jodoh. 

“Aturan ini tidak didasarkan pada kesombongan atau kesalahpahaman terhadap laki-laki,” Misa Mama menjelaskan. “Terlalu banyak yang datang dengan niat jahat, menyebabkan saya stres yang signifikan. Saya merasa seolah-olah hati saya sakit.”

Dianggap Diskriminasi Gender

Dalam unggahan lanjutan di X, Misa Mama mengatakan bahwa ia menyadari kebijakannya dapat dianggap sebagai diskriminasi gender, tetapi ia tidak memiliki prasangka terhadap pria. Ia meminta mereka yang mengkritik kebijakannya untuk mempertimbangkan bahwa ia adalah seorang wanita lajang dan khawatir tentang bagaimana reaksi para pria yang membuat masalah.

Benar saja, beberapa warganet mempertanyakan keadilan kebijakan terhadap pengunjung laki-laki.

“Ini adalah diskriminasi gender yang terang-terangan. Banyak orang seperti saya hanya ingin menikmati kebersamaan dengan hewan sendirian dan tidak bermaksud menyakiti," tulis seorang warganet.

Misa Mama menanggapi reaksi keras di dunia maya, dengan menjelaskan bahwa seandainya bisa, dia hanya akan melarang mereka yang berperilaku buruk.

"Namun sebagai seorang perempuan yang mengelola kebun binatang sendirian, saya takut akan potensi pembalasan, sehingga saya tidak punya pilihan selain menegakkan aturan ini," kata dia. 

Selain mengkritik, banyak netizen yang menyampaikan simpati dan dukungan mereka. “Terima kasih kepada hewan-hewan di Healing Pavilion karena telah memberi saya kehangatan dan kegembiraan. Misa Mama sedang menghadapi kesulitan; mari kita lindungi kebun binatang ini bersama-sama.”

“Saya harap hanya pecinta hewan sejati yang berkunjung. Saya yakin hewan dapat merasakan orang-orang yang berniat jahat,” kata yang lain.

SOUTH CHINA MORNING POST | THE INDEPENDENT

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus