Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kerap Disambangi Wisatawan, Pasar Ngasem akan Beroperasi Malam Hari

Pasar Ngasem menjadi jujugan wisatawan mancanegara dan domestik karena lokasinya dekat destinasi Taman Sari,

31 Agustus 2024 | 06.00 WIB

Wisatawan mancanegara saat berbelanja ragam kuliner di Pasar Ngasem Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Wisatawan mancanegara saat berbelanja ragam kuliner di Pasar Ngasem Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar Ngasem merupakan salah satu pasar legendaris di Kota Yogyakarta. Lokasinya yang dekat dengan Taman Sari membuat pasar ini selalu ramai oleh wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena minat wisatawan asing makin tinggi untuk berkunjung, Dinas Pariwisata dan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta menyatakan mulai Januari 2025 akan buka hingga malam hari. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pasar Ngasem ini menjadi jujugan wisatawan mancanegara dan domestik karena lokasinya dekat destinasi Taman Sari, kami sudah siapkan awan tahun depan beroperasi sampai malam dan mengisinya dengan atraksi serta kuliner," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di sela pembukaan Pertamina Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) yang dipusatkan di Pasar Ngasem, Yogyakarta, Jumat 30 Agustus 2024.

Pasar percontohan

Wahyu menyebut, rencana pembukaan Pasar Ngasem hingga malam hari, menyusul suksesnya empat pasar percontohan lain di Kota Yogyakarta yang juga sudah beroperasi malam hari saat ini, seperti Pasar Beringharjo, Pasar Sentul, Pasar Prawirotaman, dan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta atau PASTHY.

"Kami harap Pasar Ngasem bisa mengikuti keberhasilan di pasar pasar tradisional lain di Yogya yang sudah beroperasi sampai malam, tentunya dengan ciri khasnya sendiri," kata Wahyu.

Di Beringharjo, misalnya, wisatawan yang biasanya membeludak di Jalan Malioboro saat malam, tetap bisa berbelanja batik di pasar itu tanpa harus terburu-buru karen ataakut tutup. 

Lalu di Pasar Prawirotaman, wisatawan mancanegara yang biasanya berkumpul di kampung turis juga tetap bisa membeli kebutuhan hariannya. Atau di Pasar PASTHY, peminat hobi satwa dan tanaman hias kini mendapat hiburan ragam event setiap malam akhir pekan seperti ajang Fight Club atau skateboard dan kuliner.

"Untuk Pasar Ngasem ini kami persiapkan adanya atraksi seni budaya khas Yogya di malam hari dengan taman kuliner dari UMKM setempat, yang berbeda dengan kuliner pagi harinya," kata dia.

Pasar legendaris sejak 1809

Pasar Ngasem sebagai pasar legendaris yang berada dekat Keraton Yogya dan dalam lajur Sumbu Filosofi konon telah ada sejak 1809. Keberadaannya dibuktikan dengan sebuah foto yang menunjukkan Pasar Ngasem dengan barang dagangan utamanya berupa burung. Setelah revitalisasi pada 2010, para pedagang burung di pasar ini dipindah ke Pasar PASTHY di Jalan  Bantul, Dongkelan, Kota Yogyakarta.

Kini, setiap pagi, Pasar Ngasem tidak hanya jadi tempat jualan aneka sayur mayur dan kebutuhan dapur, tapi juga ada spot kuliner. Hidangan yang disediakan aneka masakan khas Jawa tradisional, seperti sayur brongkos, koyor, lodeh, dan lainnya. 

"Untuk malam harinya kami akan siapkan kuliner kekinian yang digarap UMKM, sehingga saat ini kami siapkan embrionya termasuk merangkul UMKM yang menjadi binaan swasta seperti dari Pertamina yang sudah diberi pendampingan," kata dia.

Para UMKM yang terlibat dalam ekspo ini nantinya akan kembali disaring dan dikaji mana yang kiranya cocok dan bisa mengisi sentra kuliner di Pasar Ngasem saat beroperasi di malam hari. Pemilihan dilakukan karena target sasarannya wisatawan mancanegara dan domestik yang beragam.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mas'ud yang hadir dalam acara itu mengatakan total ada 30 UMKM yang dilibatkat dalam event yang digelar di Pasar Ngasem itu. Para UMKM yang terlibat telah dibekali kemampuan dalam pengemasan hingga wawasan digital untuk memasarkan produknya secara global.

"Jogja menjadi satu kota di Indonesia yang UMKM nya berkembang sangat pesat, kami bekali UMKM ini agar mindset-nya saat berwirausaha bisa berkembang dan memberi kesejahteraan pada mereka," kata dia.

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus