Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jepang sudah kembali membuka pintu buat wisatawan asing sejak Oktober 2022. Ibukota Tokyo tentu saja menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Namun, tak sedikit pelancong yang membuat kesalahan di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut ragam kesalahan yang biasa dibuat wisatawan asing menurut warga lokal dan para pakar yang telah mengamati hal tersebut, dilansir dari HuffPost. Mereka berharap wisatawan kelak bisa menghindari kesalahan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak naik kendaraan umum
Tokyo punya sistem transportasi umum yang sangat bagus, seperti kereta dan kereta bawah tanah. Jadi, tak perlu takut menggunakannya selama melengkapi diri dengan kartu prabayar kereta bawah tanah dan peta.
Mengira semua orang bisa bahasa Inggris
Di beberapa destinasi wisata memang ada yang bisa berbahasa Inggris. Tapi tak banyak warga Tokyo yang mampu melakukannya. Jadi, berusahalah mempelajari sedikit bahasa Jepang yang umum dipakai, seperti terima kasih atau kalimat sapaan.
Pergi terlalu jauh
Berbagai kendala membuat banyak wisatawan tersasar di Tokyo, terutama di stasiun bawah tanah. Apalagi tempat populer macam Asakusa dan Harajuku terletak cukup jauh. Ada 286 stasiun bawah tanah di Tokyo, bahkan warga setempat pun tidak hafal semua rute. Jadi, jangan bepergian terlalu jauh jika tak yakin.
Pilih hotel yang jauh
Rencanakan ke mana akan pergi selama di Tokyo dan pilih hotel yang tak terlalu jauh atau Anda akan bingung sendiri dengan rute transportasi yang seperti jaring laba-laba.
Tak mencoba makanan lokal
Sudah jauh-jauh berwisata tapi tetap memilih makanan yang sudah dikenal seperti burger atau ayam goreng. Makanan lokal yang dicoba hanya sushi dan ramen. Padahal, Jepang kaya ragam kuliner.
Memberi tip
Kebiasaan ini tak populer di Jepang. Anda bahkan bisa dianggap tak sopan dan kurang ajar.
Tak paham aturan sepatu
Kebiasaan ini sering dilakukan wisatawan asal dunia barat. Mereka tak membuka sepatu di tempat-tempat khusus, seperti kuil dan restoran tradisional.
Foto 
