Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan

7 September 2024 | 20.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan berencana mendirikan kawasan baru yang didedikasikan untuk pembuatan film, program televisi, musik, dan seni lainnya pada tahun 2035. Kawasan ini dirancang untuk mendukung produksi film dan drama serta menarik wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budaya Korea semakin populer lewat K-pop dan drama Korea. Namun belum dapat menyaingi ketenaran industri hiburan Hollywood. Pemerintah setempat ingin menciptakan kota hiburan raksasa, seperti yang diungkapkan Menteri Kebudayaan Korea Selatan Yu In Chon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemerintah dapat membuat cetak biru dan menyediakan infrastruktur. Kami pikir perusahaan akan mendukung dengan investasi di bidang telekomunikasi, internet, dan layanan keuangan," kata Yu In Chon, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.

K-pop, drama korea, hingga industri game Korea Selatan menghasilkan sekitar 151 triliun won tahun lalu. Pemerintah pun berencana menyelenggarakan festival Hallyu berskala besar musim panas mendatang dan mendukung persebaran produk budaya Korea. 

Kawasan hiburan untuk menyaingi Hollywood itu memang belum memiliki rencana nama. Namun dengan dilengkapi replika istana Dinasti Joeseon, kawasan tersebut diharapkan juga dapat menarik wisatawan asing, terutama dari Cina dan Jepang. 

Pemerintah Korea Selatan saat ini sedang berunding dengan Cina dan Jepang untuk mempermudah menarik pengunjung luar negeri ke negeri Ginseng itu. Langkah ini juga sebagai upaya untuk mendatangkan sekitar 30 juta wisatawan asing setiap tahunnya dalam beberapa tahun ke depan. 

Jumlah wisatawan yang mengunjungi Korea Selatan selama periode Januari hingga Agustus 2024 ini sekitar 10 juta orang. Meski terdapat peningkatan signifikan dari tahun lalu, jumlah tersebut lebih rendah dari sebelum pandemi. Hal tersebut karena adanya penurunan jumlah wisatawan Cina. 

Yu In Chon mengakui salah satu masalah terbesar yang dihadapi dalam industri pariwisata adalah masalah visa. "Kita akan melihat lebih banyak pengunjung jika kita dapat mengizinkan wisata tanpa visa di wilayah ini," ujarnya seperti dikutip dari laman Hindustan Times.

Korea Selatan memberikan kelonggaran persyaratan visa bagi wisatawan dari Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, dan Hong Kong, sejak April 2023 hingga Desember 2024. Sementara untuk wisatawan dari Cina dan lainnya masih perlu mengajukan visa turis untuk mengunjungi negara tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus