Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Korean Air akan Setop Sajikan Mi Instan dalam Penerbangan, Ini Alasannya

Korean Air menjelaskan, keputusan ini merupakan bagian dari langkah-langkah keselamatan proaktif dalam menanggapi meningkatnya turbulensi.

1 Agustus 2024 | 18.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Korean Air, maskapai penerbangan terbesar di Korea Selatan, akan berhenti menyajikan mi instan dalam bentuk cup dalam penerbangan jarak jauhnya mulai 15 Agustus 2024. Penghentian ini merupakan dari perubahan dalam menanggapi meningkatnya insiden turbulensi. Seperti minuman panas, makanan ringan populer di Korea yang dikenal sebagai ramyeon ini memerlukan air mendidih dalam penyajiannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kekhawatiran tentang turbulensi di pesawat meningkat sejak penerbangan Singapore Airlines dari London pada Mei mengalami insiden parah yang menyebabkan satu orang meninggal dan puluhan orang cedera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Keputusan ini merupakan bagian dari langkah-langkah keselamatan proaktif dalam menanggapi meningkatnya turbulensi, yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan luka bakar," kata Korean Air dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 1 Agustus 2024. 

Mi instan dalam bentuk cup merupakan bagian populer dari layanan penerbangan maskapai tersebut dan banyak ditampilkan di media sosial.

Layanan Kabin Diselesaikan Lebih Awal

Bulan lalu, Korean Air mengumumkan akan menyelesaikan layanan kabin jarak jauh dan menengah 20 menit lebih awal atau 40 menit sebelum mendarat. Perubahan itu merupakan respons atas insiden turbulensi meningkat akhir-akhir ini.

Dalam sebauah pernyataan yang dikutip oleh surat kabar Korea Times, awak kabin kini diharapkan fokus pada keselamatan penumpang dan mereka sendiri sebelum turun.

Sebagai gantinya, makanan ringan yang disajikan dalam pesawat akan berupa sandwich, corn dog, dan hot pocket, kata maskapai tersebut.

Korean Air adalah salah satu dari 21 maskapai yang telah bergabung dengan platform pertukaran data turbulensi real-time yang diluncurkan oleh badan maskapai global Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada tahun 2020.

Juni lalu, Korean Air mengalami depresurisasi atau penurunan tekanan udara di dalam kabin pesawat yang tidak terkendali. Sebanyak 13 penumpang dalam penerbangan Korean Air tujuan Taiwan dirawat di rumah sakit. Penerbangan yang membawa 125 penumpang itu berangkat dari Bandara Internasional Incheon pada hari Sabtu sore, 22 Juni 2024.

VN EXPRESS | KOREA TIMES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus