Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jalan tol Trans Jawa direncanakan sudah bisa rampung saat libur akhir tahun tiba. Saat ini empat ruas tengah dirampungkan, yakni Jalan Tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Wilangan-Kertosono dan Salatiga-Kertasura. Nah, jalur ini dari arah Jakarta menawarkan wisata di beberapa kota. Salah satunya Pekalongan, bisa menjadi persinggahan pertama sembari belanja batik, sambil wisata kuliner dan pantai. Karena yang bisa dinikmati di Kota Batik beberapa hal ini.
1. Belanja batik
Dikenal sebagai kota batik, jangan lewatkan untuk belanja batik berupa daster, mukena hingga pakaian resmi untuk ke kantor atau pesta. Belanja di tempat pembuatnya tentu, dijamin wisatawan akan mendapat harga lebih murah dan pilihan lebih beragam. Ada beberapa tempat belanja untuk berburu batik, di antaranya International Batik Center yang berada di Jalan A. Yani No. 573 Wiradesa Pekalongan. Selain itu bisa juga ke Pasar Setono yang berada Jalan Raya Baros. Di sini juga turis bisa sembari wisata kuliner menikmati teh khas Pekalongan seperti Bandulan, Nutu dan Djawa serta menyantap taoto soto khas setempat. Pilihan lain adalah Pasar Banjarsari yang berada di pusat kota.
Tampak luar dari Museum Batik Pekalongan. (museumbatikpekalongan.info)
2. Museum Batik Pekalongan
Setelah belanja busana batik, jangan lewatkan mengunjungi Museum Batik Pekalongan di Jalan Jatayu no 3 Pekalongan. Apalagi jika membawa anak-anak, mereka bisa sekalian belajar sejarah. Merupakan bangunan lawas yang berdiri sejak 1906, yang dulu digunakan sebagai kantor administrasi keuangan pabrik gula di karesidenan Pekalongan. Di sini pengunjung tak hanya bisa mengamati koleksi batik tua tapi juga ada juga yang modern. Tak hanya dari Pekalongan tapi juga dari berbagai daerah lain. Wisatawan juga bisa mengenal teknik batik bahkan pengelola kerap juga mengadakan pelatihan untuk belajar membuat batik.
Sego megono kuliner khas Pekalongan yang terdiri dari nasi, urap nangka mud. Bisa dipadu juga dengan mendoan, baceman, iwak pe, dan lain-lain. (Instagram @humaspemkotpekalongan)
3. Kuliner Sego Megono
Setelah belanja dan berkunjung ke museum, perut terasa lapar. Bagi yang belum sempat mencicipi tauto, soto khas Pekalongan, ada menu lain yang juga wajib dicoba yakni sego megono. Menu sederhana berupa paduan nasi dengan urap nangka muda yang dicacah dan dimasak dengan parutan kelapa. Biasanya dipadu dengan mendoan, tapi bila kurang nendang, bisa pilih lauk lain seperti cumi, kikil, iwak pe atau baceman. Salah satu tempat untuk mencicipi hidangan ini adalah sego megono Mbah Ibah di Taman Sorogenen, Jalan Mawar. Warung buka dari pukul 08.00 hingga 02.00. Jadi bisa makan pagi, siang, malam atau tengah malam saat kelaparan.
4. Wisata Pantai
Sore hari ingin menikmati pantai, Pekalongan punya beberapa pilihan. Di antaranya Pantasi Pasir Kencana yang berada di Wonokerto, Panjang Wetan, Pekalongan Utara. Di sini sudah ada penataan pantai, dan permainan. Menjadi spot yang tepat juga untuk menanti senja menghilang. Masih di Wonokerto, ada juga Pantai Asri Api-api. Juga ada Pantai Sari, ketiga pantainya berdekatan.
Baca Juga:
Nomadic Tourism Akan Dikembangkan di Sepanjang Tol Trans Jawa
Trans Jawa, Rest Area di Ruas Semarang-Solo Jadi Pendopo Jateng
5. Air terjun
Tak hanya memiliki pantai yang menghadap Laut Jawa, Pekalongan juga mempunyai tempat ngadem dengan suguhan keindahan air terjun. Di antaranya Curug Cinde, Curug Bidadari. Curug Bidadari berada di Desa Purbo Jolotigo, Kecamatan Talun. Ada kolam yang bisa direnangi bagi para pengunjung. Air terjun dipagari oleh dinding batu nan tinggi. Sedangkan Curug Cinde berada di Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang. Untuk mencapainya melalui jalan menanjak yang berkelok-kelok. Cuma untuk mencapainya, apalagi di musim hujan, harus hati-hati karena batuan licin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini