Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.

30 November 2023 | 06.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Produsen bakpia, oleh-oleh khas Yogyakarta, mulai bersiap menyambut datangnya libur panjang akhir tahun. Selain bersiap buka 24 jam, mereka juga menyajikan hiburan lain yang menarik wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Produsen bakpia di Yogya kini tak hanya berada di Pathuk, sisi barat Jalan Malioboro. Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan mengusung keunikannya sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Kabupaten Sleman Yogyakarta, misalnya, terdapat Bakpia Satu Hati. Produsen bakpia ini menyatakan siap beroperasi 24 jam nonstop setiap hari demi melayani pengunjung jelang libur Natal dan tahun baru ini.

"Dengan buka 24 jam, wisatawan yang ke Yogyakarta tidak akan kecele (kecewa) mau belanja kapan saja karena gerai tidak pernah tutup dan produk tetap fresh from the oven," kata General Manager Bakpia Satu Hati Muhammad Nur Ilham pada Rabu, 29 November 2023.

Sejumlah wisatawan melihat proses produksi bakpia di bioskop mini atau amphitheater yang menjadi salah satu wahana produsen bakpia di Sleman Yogyakarta. (Tempo/Pribadi Wicaksono)

Ilham menuturkan, gerai merangkap pabrik bakpia produksinya kebetulan berada cukup dekat dengan deretan destinasi wisata Yogyakarta yang populer, yakni Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, juga Candi Sambisari. Lokasi persisnya di Jalan Cupuwatu II Purwomartani Kalasan Sleman.w

Wisatawan yang sepanjang harinya disibukkan dengan agenda menyambangi berbagai destinasi itu hingga sore hari, tetap masih bisa berbelanja oleh-oleh bakpia di malam hari.

Ilham menambahkan, dengan menjamurnya produsen bakpia di Yogyakarta saat ini, persaingan yang terjadi tentu saja soal kualitas layanan. 

"Untuk membuat betah pengunjung, kami juga menyediakan semacam bioskop mini atau amphitheatre di area pabrik," kata dia. "Jadi sekalian menikmati dan belanja bakpia, pengunjung bisa mengakses bioskop mini itu yang di dalammya akan diputar film bertema Yogyakarta atau film tentang sejarah dan proses produksi bakpia," Ilham menambahkan.

Selain menyediakan bioskop mini, di area pabrik itu juga terdapat restoran yang bisa memuat lebih dari 300 pengunjung dengan ragam menu Nusantara.

"Rombongan wisata dengan jumlah besar usai ke objek-objek wisata bisa belanja oleh-oleh sekaligus makan bersama di restoran itu," kata dia.

Ilham menambahkan, tingginya peminat oleh-oleh bakpia membuat tiap produsen juga harus memperhatikan kemasan selain kualitas rasa yang konsisten.
 
"Misalnya pengunjung kan tidak semua mau dengan bakpia dengan kemasan yang umumnya satu box isi 15 bakpia maka kami buat ada yang satu box isi 6 bakpia,12 bakpia juga lebih dari 15 bakpia," ujar dia.

Sementara untuk varian rasa yang disiapkan antara lain keju, cokelat, kumbu hitam, kacang hijau original, strawberi keju, dan durian.

"Saat ini kami masih fokus produksi jenis bakpia basah," kata Ilham yang mengatakan Desember nanti juga membuka sejumlah gerai di Kemetiran Malioboro, Jalan Ahmad Dahlan, serta Jalan Jendral Sudirman Yogyakarta itu.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus