Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pemudik yang akan menyambangi atau melintasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada masa libur Lebaran 2025 ini perlu mencermati sejumlah kebijakan dan jalur jalur rawan kemacetan serta kecelakaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menyambut libur Lebaran, akses Tol Yogyakarta-Solo terutama di ruas Prambanan-Tamanmartani rencananya mulai dibuka fungsional pada 24 Maret 2025 mendatang. Ruas sepanjang 6,7 kilometer itu mulai dibuka pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak kepolisian DIY dan Polda Jawa Tengah bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem buka tutup jalur terutama di Gerbang Tol Prambanan yang mengarah Tamanmartani. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan kendaraan. Mengingat akses keluar jalan tol lebih kecil meski termasuk jalan nasional.
"Kami siapkan rekayasa sistem buka tutup di pintu keluar Gerbang Tol Prambanan yang arusnya mengarah ke Tamanmartani," kata Direktur Lalu Lintas Kepolisian DIY Komisaris Besar Polisi Yuswanto Ardi, Kamis 20 Maret 2025.
Ardi menuturkan sistem buka tutup jalur diberlakukan agar kepadatan kendaraan lebih mudah terurai dan tak memicu kemacetan panjang atau bottleneck. Ada beberapa paramater-parameter untuk mengukur potensi penumpukan kendaraan.
"Kami tetapkan di akses tol itu maksimum melintas 800 kendaraan per jam, apabila sudah melewati batas itu, arus kendaraan kami arahkan keluar menuju Jalan Solo, bukan ke arah Tamanmartani," kata dia.
Sebab, kata Ardi, kapasitas jalan penyangga setelah keluar tol itu, lebar jalannya hanya sekitar lima meter. Selain itu ada Jalan LPMP yang merupakan jalan kabupaten dengan kapasitas kendaraan maksimal 1600 kendaraan per jam.
"Ketika akses keluar jalan tol itu bertemunya dengan jalan yang jauh di bawahnya, perlu diwaspadai, jangan sampai menghambat arus," imbuh dia.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Yogyakarta Arip Pramana mengungkapkan jalur utama arus mudik maupun balik Lebaran wilayah Kabupaten Sleman yang menjadi pengawasan karena rawan macet dan kecelakaan ada empat jalur utama.
Yakni Ruas Yogya - Sleman-Tempel (Yogya-Magelang), Ruas Yogya – Prambanan (Yogya-Solo), Ruas Yogya –Wonosari, dan Ruas Yogya – Wates.
Arif menuturkan, lokasi rawan kecelakaan itu tersebar di tiga ruas jalan utama. Yakni Jalan Wates Km 5, Km 7, dan Km 9. Lalu di Jalan Yogya-Solo Km 1, Km 10, dan Km 13. Serta di Jalan Yogya-Magelang di Km 11 dan Km 14.
Sedangkan jalur rawan macet di Sleman antara lain Simpang Empat Tempel, Beran, Denggung, Pelem Gurih, Monjali, Gejayan, Condongcatur, Kalasan, dan Prambanan. Lalu Simpang Tiga di Gamping, Maguwo, dan Bandara Adisutjipto.
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi, kata Arif, DIY diprediksi akan menerima sekitar 2,3 juta pemudik yang melakukan perjalanan lintas maupun dalam provinsi selama libur Lebaran tahun ini. Dengan transportasi favorit pemudik, sebanyak 23 persen menggunakan mobil pribadi, 16,9 persen menggunakan bus, 16,1 persen menggunakan kereta api, 13,5 persen menggunakan pesawat, dan 8,7 persen menggunakan sepeda motor.