Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pasar Beringharjo, bersiap menerima lonjakan kunjungan wisatawan pada libur Lebaran tahun ini. Pasar yang berada di ujung Jalan Malioboro sisi selatan itu selama dua tahun belakangan ini kondisinya sempat terpuruk akibat minimnya pengunjung karena pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ramadan ini sudah mulai ada peningkatan pengunjung, sekitar 50 persen, tapi libur Lebaran nanti kami perkirakan lonjakannya bisa sampai 100 persen," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja Yunianto Dwi Sutono, Ahad, 1 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yunianto mengatakan pasar di tengah kota dengan luas 2,5 hektare dan memiliki jumlah pedagang lebih dari 6.000 pedagang dan los lebih 5.000 unit itu mengalami penurunan pengunjung sangat drastis dua tahun terakhir. "Omset pedagang dua lebaran (2020 dan 2021) anjlok, karena saat itu dari sangat ramai langsung tutup karena Corona," kata dia.
Untuk kembali mendongkrak kunjungan dan transaksi jual beli pada libur Lebaran 2022, pemerintah Kota Yogyakarta pun bakal membuka Pasar Beringharjo hingga malam hari. "Mulai 4 Mei atau H+1 lebaran, Pasar Beringharjo akan beroperasi dari pagi hingga pukul 21.00 WIB," kata Yunianto.
Perpanjangan durasi ini agar wisatawan yang berlibur di Yogyakarta juga bisa tetap menikmati belanja di Beringharjo. Sebab, kebiasaan wisatawan biasanya saat pagi hingga sore menyambangi destinasi destinasi wisata alam yang berada di kabupaten-kabupaten Yogyakarta. Baru pada malam hari mereka kembali ke hotel atau menghabiskan waktu di pusat Kota Yogyakarta seperti Tugu Yogya, Malioboro dan Titik Nol Kilometer.
"Perpanjangan jam operasional Pasar Beringharjo kami harap meningkatkan pengunjung," kata Yunianto. Wisatawan pun bisa puas berbelanja aneka jenis batik dan cinderamata di pasar ini.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Ujun Junaedi menuturkan meskipun pengunjung Pasar Beringharjo mulai mengalami peningkatan menjelang Lebaran tahun ini, namun transaksi yang terjadi belum bisa normal atau dibandingkan seperti saat sebelum pandemi lalu. "Kalau dibandingkan 2019 atau sebelum pandemi, masih jauh, situasi omset sekarang belum bisa dikatakan normal," kata dia.
Ujun mengatakan kunjungan Pasar Beringharjo menjelang Lebaran tahun ini pun belum seperti saat normal dulu. Begitu pun dengan pendapatan pedagang juga mayoritas masih di bawah normal.
Menurut Ujun, satu indikator yang bisa dicermati untuk mengukur kondisi Beringharjo salah satunya kantung-kantung parkir di sekitar pasar itu. "Biasanya kantung parkir di Pasar Beringharjo saat jelang lebaran membeludak, tapi saat ini masih lengang," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.